Jadwal baru lanjutan putaran kedua Liga Djarum Indonesia 2007 yang dirilis BLI mengundang suara kontra dari banyak klub. Di bulan tertentu jarak satu pertandingan ke pertandingan lain dinilai terlalu rapat sehingga amat menguras stamina pemain.
Juara bertahan Persik langsung meradang dengan perubahan itu, terutama menyangkut partai kontra PSIS yang bakal digelar Rabu, (12/12). Alasannya, kata pelatih Persik, Daniel Roekito, Harianto dkk. tak memiliki recovery cukup habis bertandang ke Sumatra melawan Persiraja dan PSDS.
“Dari jadwal itu, kami cuma punya waktu istirahat efektif sehari. Sementara PSIS punya istirahat panjang usai menjamu Pelita pada 25 November. Ada apa ini?” ungkap Daniel.
Kecurigaan pun muncul di benak Daniel ada rencana untuk menjegal Macan Putih mempertahankan gelar juaranya musim ini. “Kami akan mengajukan keberatan ke BLI soal jadwal baru ini,” katanya.
Manajemen Persib pusing tujuh keliling melihat jadwal baru yang disodorkan BLI. Di akhir Oktober Maung Bandung harus melakoni laga tandang tiga kali berturut-turut dalam waktu delapan hari.
Setelah menjajal PSS, empat hari kemudian mereka dijamu Persik. Terakhir 28 Oktober Persib akan menghadapi Persema. “Waktu istirahat sangat pendek. Untuk itu kami harus pintar-pintar mengatur kondisi fisik pemain agar selalu siap tempur dalam tiga laga tersebut,” kata Dino Sefrianto, pelatih fisik Persib.
Untungnya karena dengan pengunduran duel kontra PSS dari 18 menjadi 20 Oktober, para pemain bisa merayakan hari raya Idul Fitri dengan tenang.
Yang lebih penting lagi, kalau laga digelar 20 Oktober, mesin gol Christian Bekamenga dipastikan bisa memperkuat Persib. Tadinya Beka tak bisa tampil karena baru akan tiba di Indonesia 18 Oktober setelah membela timnas Kamerun menghadapi Maroko dalam Pra-kualifikasi Olimpiade, 14 Oktober di Maroko.
Berdekatan Natal
Hanya tak semua tim seberuntung Persib. Hari pertandingan yang dilangsungkan pada masa yang berdekatan dengan hari raya Natal pun ditentang klub yang mayoritas pemainnya umat kristiani.
Persma misalnya. Mereka amat keberatan karena harus meninggalkan Manado di pekan terakhir Desember, di mana Persma harus memainkan dua laga tandang ke Papua.
"Desember adalah bulan peringatan Natal. Kami harus memainkan dua pertandingan tandang di pekan terakhir Desember itu. Bisa jadi kami akan menyurati BLI soal ini, itu pun bila mendapat petunjuk dari Ketua Umum Persma," kata asisten manajer Persma, Donald Supit.
Sayang, keinginan tersebut agaknya sulit direalisasikan. “Jadwal yang kami buat tak mungkin diubah lagi. Jika kembali harus merubah hari pertandingan bisa-bisa kompetisi yang sudah harus berakhir akhir Januari 2008 molor lagi,” kata Joko Driyono, Direktur Eksekutif BLI.
Soal jadwal yang demikian mepet dengan hari raya Natal BLI tak bisa berbuat banyak. “Sekali-sekali bertoleransi sedikit tak apa-apa. Ini demi kepentingan timnas. Kita tentu ingin negara kita berprestasi di Pra-Piala Dunia hanya gara-gara kurang persiapan,” ucap Andi Darussalam, Ketua BLI.
“Yang penting kan pada hari H-nya kompetisi diliburkan. Toh semua tim sudah merasakan libur lumayan panjang di masa Ramadan,” sebut Joko.
(Penulis: Aryo Yosia/Gatot Susetyo/Budi Kresnadi/Kimmy Mamahit)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 5 Oktober 2007, BOLA Edisi No. 1.764 |
Komentar