klub se-Jawa Tengah menjadi wacana untuk mengisi kekosongan kompetisi Divisi Utama di musim ini. Klub-klub DU jelas dirugikan dengan dibubarkannya kompetisi oleh Komite Eksekutif (Komek) PSSI.
Padahal, kompetisi belum juga dimulai. Nasib sama dialami klub-klub QNB yang kehilangan sponsor sampai miliaran rupiah.
Klub-klub DU memang belum membubarkan tim. Para pemain diliburkan untuk sementara waktu sambil menunggu perkembangan. Bahkan ada klub seperti Persiba Bantul dan PSS Sleman yang tetap menggelar latihan.
Sambil menunggu kepastian apakah liga benar-benar dihentikan atau tidak, ada wacana menggelar turnamen yang diikuti klub-klub Jateng. Wacana itu dimunculkan bila kompetisi memang sudah resmi dihentikan.
“Ini memang menjadi wacana adanya turnamen untuk klub-klub di Jateng. Turnamen untuk mengisi kekosongan dan diharapkan bisa memberi pemasukan bagi klub,” kata Totok Supriyanto, Direktur Olah raga PT Persis Solo Saestu yang menaungi Persis Solo.
"Bagaimana tidak, kami sudah mengeluarkan dana sampai ratusan juta rupiah untuk persiapan menghadapi kompetisi yang akhirnya dihentikan. Namun bila kompetisi tetap digulirkan, turnamen itu tentu tidak jadi digelar. Tim tentu lebih fokus pada kompetisi,” jelasnya.
Tak hanya turnamen lokal, Persis juga mendapat tawaran mengikuti turnamen di luar Jawa. Hanya, turnamen ini juga masih menunggu kepastian apakah akan digelar atau tidak.
“Memang belum pasti. Bila sudah mendapat undangan, tentu kami akan konfirmasi. Kabarnya, turnamen juga diikuti tim-tim QNB,” ujar Totok lagi.
Untuk saat ini pemain Persis masih diliburkan sampai ada kepastian kompetisi. Menurutnya klub-klub masih menunggu perkembangan.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar