Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

FIFA Proteksi Statuta Federasi Anggota

By Ary Julianto - Minggu, 17 Mei 2015 | 23:06 WIB
Sepp Blatter, Presiden FIFA
Sepp Blatter, Presiden FIFA

FIFA memang terkesan arogan bahkan seakan di atas semua hukum positif sebuah negara. Organisasi sepak bola dunia yang bermarkas di Swiss ini bisa memaksakan hal itu karena popularitas sepak bola memperkuat posisi FIFA

Apalagi mereka juga menjadi sebuah federasi sepak bola terkuat yang terproteksi oleh statuta dan mengharuskan anggotanya untuk meratifikasi standar statuta yang mereka buat. 
“Sepak bola adalah permainan yang dikuasai dan dikontrol FIFA secara penuh dan berdaulat, maka kompetisi sepak bola pun dikelola dan dimiliki oleh FIFA. Tetapi karena pertandingan sepak bola membutuhkan lapangan yang merupakan milik dan ada di bawah kedaulatan sebuah negara, maka tak ada pertandingan sepak bola tanpa izin Negara,” demikian pendapat Hinca Panjaitan, dalam bukunya Kedaulatan Negara vs Kedaulatan FIFA.
Menurut Wakil Ketua Umum PSSI itu, UU No. 3 Tahun 2005 Sistem Keolahragaan Nasional, juga termasuk sebuah intervensi terlalu jauh yang dilakukan oleh negara. Dalam kasus sepak bola di Indonesia, FIFA bisa saja melihat hal itu sebagai ancaman atas hukum yang mereka terapkan. 

Apalagi mereka juga menjadi sebuah federasi sepak bola terkuat yang terproteksi oleh statuta dan mengharuskan anggotanya untuk meratifikasi standar statuta yang mereka buat. 

“Sepak bola adalah permainan yang dikuasai dan dikontrol FIFA secara penuh dan berdaulat, maka kompetisi sepak bola pun dikelola dan dimiliki oleh FIFA. Tetapi karena pertandingan sepak bola membutuhkan lapangan yang merupakan milik dan ada di bawah kedaulatan sebuah negara, maka tak ada pertandingan sepak bola tanpa izin Negara,” demikian pendapat Hinca Panjaitan, dalam bukunya Kedaulatan Negara vs Kedaulatan FIFA.

Menurut Wakil Ketua Umum PSSI itu, UU No. 3 Tahun 2005 Sistem Keolahragaan Nasional, juga termasuk sebuah intervensi terlalu jauh yang dilakukan oleh negara. Dalam kasus sepak bola di Indonesia, FIFA bisa saja melihat hal itu sebagai ancaman atas hukum yang mereka terapkan. 


Editor : Ary Julianto
Sumber : BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X