Indonesia memiliki 250 juta penduduk. Namun PSSI seperti sulit mendapatkan 22 pemain untuk membentuk tim nasional yang tangguh. Jangankan 22 pemain, cukup 11 pemain inti saja sepertinya memang tidak mudah.
FX Hadi Rudyatmo, anggota tim transisi yang dibentuk Menpora Imam Nahrawi, sistem pembinaan yang salah sehingga timns sulit meraih prestasi di level internasional.
“Pembinaan pemain seharusnya berjenjang. Tataran usia pemain juga tidak terpaut jauh untuk masing-masing timnas. Pemain pun harus diasah mental sehingga mereka sudah matang mentalnya saat masuk ke level senior,” jelasnya.
Rudy menjelaskan dengan sumber daya manusia yang melimpah. PSSI harus memiliki lebih banyak timnas dari berbagai level usia. Sungguh ironis bila PSSI perlu belajar dari Malaysia yang sesungguhnya pernah membentuk beberapa timnas.
“Malaysia memiliki beberapa timnas di berbagai level. Hal itu yang dulu pernah dilakukan PSSI. Dulu ada PSSI Garuda, Elang, Harimau, Banteng. Ada timnas Merah dan Putih. Malaysia sesungguhnya mengikuti apa yang dilakukan PSSI,” kata Rudy.
Rudy menambahkan, langkah Menpora memberi sanksi administratif kepada PSSI dan kemudian membentuk tim transisi sudah tepat. Melalui tim transisi diharapkan ada perubahan ke arah perbaikan dalam pembinaan sepak bola. Namun dengan kondisi seperti sekarang ini, dirinya tak berharap Indonesia bisa meraih emas di SEA Games 2015.
“Dalam situsi seperti sekarang ini, sulit bagi Indonesia memenuhi target emas di SEA Games. Targetnya adalah Asian Games 2018. Jadi gebrakan Menpora sudah tepat karena targetnya adalah Asian Games,” katanya.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar