Presiden Assosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, menilai penghentian QNB Liga Indonesia oleh Exco PSSI akan berdampak buruk. Yaitu prestasi sepak bola di Indonesia itu sendiri.
"Kompetisi atau liga kan adalah muara pembinaan menuju prestasi. Di belahan dunia mana pun, tidak ada sebuah negara yang bisa memiliki timnas tangguh tanpa kompetisi," ujar eks kapten timnas ini.
"Sangat disayangkan, tahun ini masih sangat panjang untuk dilewati tanpa kompetisi. Usaha dari pelatih dan pemain yang telah berlatih keras mempersiapkan diri menjadi sia-sia."
Ponaryo menegaskan, APPI berada dalam posisi netral. "APPI tidak kemana-mana. Kami tetap konsisten bertindak untuk kepentingan pemain. Sebagai pemain, kami hanya ingin berkompetisi yang nyaman, aman dan lancar," jelasnya.
Disisi lain, sebagai pemain yang masih aktif, Ponaryo menyesalkan kenapa hal ini bisa terjadi. "PSSI dan Menpora sama-sama merasa punya dasar hukum yang kuat. Mengapa mereka tidak mau duduk bersama untuk menyelesaikan kisruh sepak bola Indonesia dengan kepala dingin. Karena apa pun alasan mereka, yang pasti sepak bola Indonesia bakal semakin terpuruk tanpa ada solusi," paparnya.
Menurut Ponaryo, sebelum melangkah APPI akan melihat dulu bagaimana tanggapan klub terkait penghentian liga. "Kita pasti akan berkomunikasi dengan pihak klub. Konsekuensinya apa terhadap perjanjian kontrak antara klub dengan pemain, sehingga apabila ada kemungkinan terburuk yang akan terjadi, kedua pihak menghormati dan menaati apa yg telah menjadi kesepakatan bersama," tegasnya.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar