1.
Noda buat PSIS itu terjadi di Stadion Jatidiri, Semarang, di hadapan ribuan pendukung Mahesa Jenar, Rabu (18/4). Bagi Bonggo Pribadi, pelatih PSIS, ini kekalahan terburuk di kandang setelah dijegal Persema dan Persela pada bulan lalu.
“Kami minta maaf, gagal memberikan kemenangan terakhir di kandang pada putaran pertama,” ujar manajer teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho.
Sebaliknya bagi Rudy Keltjes, pelatih PSS, jelas ini sebuah prestasi yang menunjukkan kebangkitan mereka. “Selama dua hari saya menjelaskan instruksi ini kepada anak-anak,” kata Rudy.
Namun, bagi PSS skor ini tak mengejutkan. Tim Elang Jawa pernah menekuk PSIS 2-1 di Semarang pada 2003.
Kejutan lain terjadi di Medan. Pelita Jaya, yang tengah bangkit, kembali memakan korban saat menahan PSMS 1-1 di Stadion Teladan, Medan. “Hasil ini sudah kami anggap menang. PSMS main di depan publiknya. Posisi di klasemen kami jauh di bawah,” kata Fandi Achmad, pelatih Pelita.
“Kacau! Aku tidak biasa lemas seperti itu. Kemarin benar-benar minta ampun. Selain cuaca yang panas, dua hari aku mencret,” ujar Supardi, bek kanan PSMS.
Kejutan juga terjadi di Tangerang. Meski tanpa pelatih Mundari Karya, Persikota menang 1-0 atas Persema. “Untuk dua laga terakhir, Mundari tak bersama tim di lapangan,” sebut asisten pelatih Ahmad Yani. “Soal nasib Mundari, kita lihat saja evaluasi nanti.”
PSM Kokoh
Di Grup Dua, posisi PSM makin kokoh di puncak klasemen setelah menang 2-1 atas Persis. ‘’Kalau kami rebut minimal tiga poin di dua partai itu, PSM bisa juara paruh musim,’’ kata Ishlah Idrus, manajer tim PSM.
Mereka dibayangi Persipura, yang menahan tuan rumah Persiba 2-2 di Balikpapan. “Susah payah akhirnya kami bisa menahan imbang tim sekuat Persipura,” ujar Pieter Butler, pelatih Persiba. Meski begitu, kubu Persiba tetap melaporkan keberatan ke PSSI soal gol ketiga Musafri di menit-84 yang dianulir wasit Alil Rinenggo.
Keputusan wasit juga membuat partai Persibom vs Persebaya di Kotamobagu, Rabu, yang berakhir 2-1, sempat terhenti 15 menit. Setelah Pedro Javier mencetak gol buat Persibom di menit ke-87, Persebaya memprotes wasit Jamaludin. Javier dinilai handball dan melanggar kiper.
“Keputusan wasit Jamaludin terlalu kasar,” kata Lilik Suhartoyo, manajer Persebaya.
Kemenangan 3-1 atas Persiwa juga menjadi cerita penutup bagi PKT di laga kandang terakhir di putaran pertama. Ricardo da Silva dkk. cukup mendominasi permainan.
(Penulis: Kim/Wis/Yan/Ning/Lul/Ary)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 20 April 2007, BOLA Edisi No. 1.716 |
Komentar