Hari ini, Minggu (3/5), manajemen PSCS Cilacap akan mengadakan rapat untuk menentukkan sikap terkait pembubaran kompetisi oleh Exco PSSI. Jika keputusan PSSI sudah final, maka dengan terpaksa manajemen pun akan membubarkan tim asuhan Ahmad Muhariyah yang mulai dibentuk sejak Februari lalu.
"Kami anggota PSSI dan PSCS berkompetisi di bawah PT Liga Indonesia sebagai operator yang ditunjuk PSSI. Itu sesuai bunyi kontrak kesepakatan antara klub dengan pemain. Jika kami ikut kompetisi di bawah organisasi lain dan operator lain, jelas itu menyalahi aturan.," kata Basuki Priyo Nugroho, Manajer Tim.
Rapat internal nanti, lanjut Basuki, tampaknya hanya ketok palu untuk pembubaran tim. Materi rapat lainnya, selanjutnya akan membahas soal penyelesaian administrasi pemain seperti pembayaran gaji atau pemutusan kontrak yang telah disepakati.
"Pembahasan soal nasib pemain ini yang tampaknya akan butuh waktu. Karena ini menyangkut nasib orang banyak. Secara manusiawi, kami tak tega memutuskan kontrak itu. Namun jika mereka dipertahankan dan PSCS tak berkompetisi ini jelas jadi beban sendiri," ucapnya.
PSCS tak mau ikut kompetisi di bawah operator lainnya. Ini berkaca dari pengalaman lima tahun lalu saat kompetisi dikendalikan PT LPIS karena juga terjadi dualisme di sepak bola Indonesia.
"Saat itu PT LPIS berkomitmen memperbaiki sepak bola Indonesia. Tapi malah kekisruhan yang terjadi. Animo penonton turun drastis saat kami ikut LPI. Padahal saat itu, LPI adalah kompetisi resmi dari PSSI yang sah diakui AFC dan FIFA. Apalagi nanti bila kompetisi di bawah tim transisi yang loyalitasnya tak diakui AFC dan FIFA," tutur Basuki Priyo Nugroho.
Editor | : | Gatot Susetyo |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar