Niat BLI memundurkan jadwal LI 2007 hingga Februari karena alasan kegiatan timnas membuat pusing banyak klub. Maklum, selain biaya jadi membengkak, mayoritas pemain kontraknya berakhir Januari mendatang.
Persib misalnya. Kontrak dua pemain asing yang menjadi andalan tim, Lorenzo Cabanas dan Christian Bekamenga, bahkan akan selesai November dan Desember. Tak heran jauh-jauh hari Cabanas berencana pulang ke negaranya pada Desember.
Sementara itu Bekamenga belum tahu masa depannya dengan Persib selepas kontraknya Desember nanti. Pasalnya, belum ada pembicaraan lebih lanjut dengan manajemen.
“Kalau kompetisi diperpanjang sampai Februari, kami khawatir Persib akan kalang kabut kehilangan beberapa pemain andalan karena kontraknya habis,” ujar Edi Siswadi, Ketua Harian Persib.
Keluhan serupa disampaikan Persija. Mayoritas kontrak pemain Macan Kemayoran berakhir pada Januari. “Lebih dari itu habis kami karena status pemain bebas semua,” tutur Barry Sihotang, asisten manajer Persija.
Manager Umum PSIM, M. Syauqi, sangat berharap kepada BLI agar penyelenggaraan kompetisi bisa berjalan sesuai jadwal semula. Pasalnya, jika sampai molor, risikonya terlalu berat bagi mereka.
Masalahnya, meski ada beberapa pemain yang kontraknya hingga Januari 2008, tak sedikit pula pemain yang kontraknya hanya sampai Desember 2007. Syauqi menilai, jika kompetisi molor, masalah yang muncul bukan sekadar masalah cadangan keuangan yang sudah menipis.
Masalahnya bisa sangat kompleks karena menyangkut pertanggungjawaban APBD. Sebab menurutnya dana APBD merupakan dana tahun berjalan sehingga jika keputusan pembiayaan pada tahun 2007 maka tidak bisa digunakan pada tahun berikutnya kecuali ada kesepakatan lebih lanjut.
BLI sebagai penyelenggara kompetisi mengaku tak bisa berbuat banyak. Jika kompetisi dipaksakan berakhir seperti jadwal semula, persiapan timnas senior menghadapi Pra-Piala Dunia 2010 dan Timnas U-23 menuju SEA Games pada Oktober-November mendatang bakal amburadul.
“Kalau kita ingin timnas meraih hasil maksimal berarti harus ada persiapan matang, tidak bisa asal-asalan, dengan risiko kompetisi bisa mundur. Namun, saat ini kami belum putuskan soal jadwal kompetisi karena perlu beberapa pertimbangan lagi,” kata Andi Darussalam, Ketua BLI.
Toh, menurut Andi, pergeseran ini juga untuk mengakomodasi kepentingan klub yang sebagian pemainnya tersedot ke timnas. Sebut saja Pelita Jaya, Persipura, dan Persmin. “Kasihan juga jika dipaksakan bermain performa mereka tak optimal karena pemain-pemain utamanya memperkuat timnas,” ujar Andi. “Klub lain juga harus fair dong. Banyak pemain kami yang dipanggil timnas. Jika dipaksa tampil dengan pemain seadanya kami keberatan,” kata Eduard Ivakdalam, kapten Persipura.
Sebagai solusi persoalan kontrak pemain BLI bakal mengeluarkan edaran. Para pemain diwajibkan tetap memperkuat klubnya dengan kompensasi pembayaran gaji bulanan.
“Tak semua klub terkena imbas karena pada periode Januari hingga Februari tinggal menyisakan fase 8 besar saja,” ucap Joko Driyono, Direktur Eksekutif BLI.
(Penulis: Ario Yosia/Budi Kresnasi/Indra Ita)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.762, Jumat 28 September 2007 |
Komentar