Romario Striker Haus Gol tapi Penuh Kontroversi

Salah satu era kesuksesan Barcelona adalah saat tim ini dibesut mantan pemain hebat timnas Belanda, Johan Cruyff.

Di tangan Cruyff, skuat Barca pernah dilabeli "Tim Impian" oleh publik lantaran tim tersebut berisikan pemain penuh talenta dan haus gelar.

Salah satu anak asuh Cruyff di Tim Impian adalah striker haus gol dari Brasil, Romario, yang bergabung dari PSV pada 1993.

Romario memang tidak lama berada di klub Catalan ini di mana ia hengkang pada 1995 setelah terlibat pertengkaran hebat dengan Cruyff. Namun, kontribusi peraih Piala Dunia 1994 bersama Brasil ini luar biasa bagi Barcelona.

Pada musim debutnya di 1993/94, Romario langsung menjadi pemain tersubur di La Liga dengan mengukir 30 gol dari 33 pertandingan.

Pria yang kini berusia 49 tahun itu membantu Barca merengkuh titel La Liga dan mencapai final Liga Champion pada musim tersebut.

Saat masih aktif bermain, Romario sebagai pencetak gol mumpuni. Dia adalah salah satu dari sedikit pemain yang dapat mencetak lebih dari 1.000 gol sepanjang karier.

Selain itu, Romario disanjung karena kecepatan dan kemampuan dribel yang menyulitkan lawan.

Namun, Romario punya sisi kontroversial. Alasan pertengkaran antara dirinya dan Cruyff adalah karena dia kembali ke Barcelona lebih lama dari jadwal usai membela Brasil di PD 1994.

Meski kerap menimbulkan pro dan kontra terkait kepribadiannya, Romario tidak peduli.

"Saya seperti uang. Pada akhirnya, setiap orang cukup menyukai saya," begitu kata Romario seperti dilansir FIFA.