Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Zaenal Arif Merayu Nurdin Halid

By Caesar Sardi - Selasa, 5 Mei 2015 | 18:09 WIB
Nurdin Halid, dianggap sebagai salah seorang yang bisa meringankan hukuman.
Dok. BOLA
Nurdin Halid, dianggap sebagai salah seorang yang bisa meringankan hukuman.

Memikirkan nasib enam bulan ke depan membuat hati Zaenal Arif gundah. Striker Persib ini memang sudah mengaku bersalah. Meski hanya sementara, ia meradang jika gantungan hidupnya selama ini harus terputus.

Skorsing 6 bulan itu terasa berat. Apalagi, menurut sumber BOLA, kontrak eksklusifnya bersama Adidas juga akan diputus karena rangkaian kasus itu. “Sepakbola adalah satu-satunya keahlian saya dan juga sumber nafkah. Kalau saya tidak boleh main sepakbola, artinya tak ada lagi sumber penghasilan bagi saya,” kata Arif.

Dalam surat banding yang dikirim ke PSSI, ia juga menjelaskan bahwa sebagai anak sulung ia adalah tulang punggung keluarga. Selama ini Arif yang membiayai keluarga dan sekolah adik-adiknya.

Pihak Komdis tak terlalu peduli dengan keinginan itu. “Sesuai aturan hukuman atau skorsing di atas tiga bulan, maka si terhukum boleh mengajukan banding. Silakan saja,” tegas Hinca Panjaitan, Ketua Komdis.

Memori banding dari Arif didukung oleh manajemen Persib. Bahkan sudah mengirimkan surat keberatan kepada PSSI atas skorsing yang dianggapnya tidak adil itu.

Hukuman Proporsional

“Segala jalan yang sesuai dengan prosedur untuk meringankan hukuman akan ditempuh, mulai dari banding sampai peninjauan kembali,” ujar Yossi Irianto, manajer Persib. “Arif memang salah, tapi hukumannya harus proporsional sesuai dengan kadar kesalahannya. Dampak hukuman ini buat Persib amat besar.”

Ia juga tak menutup adanya upaya-upaya lain yang dilakukan para simpatisan Persib untuk membantu keringanan hukuman buat Arif, seperti pendekatan pribadi dengan Nurdin Halid, Ketua Umum PSSI. “Namun, itu di luar wewenang saya. Manajemen tidak mengurusi soal itu. Yang jelas Persib akan membantu Arif sesuai dengan aturan main yang diterapkan PSSI,” tambah Yossi.

Pendekatan lewat jalur pribadi itu dianggap penting lantaran Marwal Iskandar musim lalu pernah mendapatkan keringanan serupa meski hukumannya berat baik dari Komdis ataupun Komding. Namun, setelah menggunakan hak prerogatifnya lewat peninjauan kembali, Nurdin menganulir hukuman komisi di bawahnya itu.

(Penulis: Budi Kresnadi/Ary Julianto)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : Selasa 31 Juli 2007, BOLA Edisi No. 1.745


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X