Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

BOPI: LSI Tertunda, Anggaplah Sebagai Pelajaran

By Kukuh Wahyudi - Sabtu, 21 Februari 2015 | 10:56 WIB
Noor Aman, Ketua BOPI.
Rubby Saputra
Noor Aman, Ketua BOPI.

Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) menjadi unsur yang bertanggung jawab atas penundaan Liga Super Indonesia 2015. Sebab, sebelum Menpora Imam Nahrawi memutuskan untuk menunda, BOPI menemukan fakta bahwa data administrasi yang disetor PT Liga Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi belum lengkap.

Walhasil, Menpora mengambil keputusan untuk memberikan waktu agar klub dan PT Liga Indonesia bisa melengkapi persyaratan yang diminta selama dua pekan. Berdasarkan keputusan itu, seluruh klub langsung gusar lantaran merasa dirugikan materi dan nonmateri.

Menanggapi teriakan klub, Ketua BOPI, Noor Aman bersikap tenang. Ia menganggap keputusan yang diambil merupakan langkah tepat untuk memajukan sepak bola Indonesia.

"Kriteria persyaratan yang kami patok bukan karangan sendiri. Kami mengacu kepada persyaratan yang ada di FIFA, AFC, dan mungkin PSSI. Yang menjadi masalah adalah klub dan pengelola liga sudah terbiasa dengan aturan yang tidak ketat di tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Namun, langkah tegas BOPI dinilai tidak tepat oleh sebagain klub lantaran terlalu mepet. Sebenarnya ada opsi untuk membiarkan kompetisi berjalan sembari klub melengkapi kekurangan.

"Belajar dari pengalaman sebelumnya, kami lelah harus bolak-balik memberikan kesempatan. Maka kami memilih tegas saja. Mengenai kerugian yang telah dialami, biarlah menjadi pelajaran. Jika ingin maju, maka harus tepat perencanaanya," katanya.

"Terkait kesan terlalu mepet sebenarnya tidak juga. Kami tahu PT Liga Indonesia telah melakukan verifikasi lebih dulu. Semula kami menganggap data administrasi klub sudah lengkap dan tentu tak membutuhkan waktu lama untuk memberikan rekomendasi. Tapi nyatanya tidak. Bila seperti ini mungkin PT LI asal-asalan dalam memverifikasi," tutur Noor


Editor : Kukuh Wahyudi
Sumber : kukuh Wahyudi/Harian Bola


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X