Enam tahun bersama Korea dianggap sudah cukup buat Pim Verbeek. Begitu Taeguk Warriors gagal melangkah ke final, sang meneer langsung meminta pihak KFA memutus kontraknya yang sebetulnya masih sampai Olimpiade 2008.
“Saya mengalami masa-masa menyenangkan bersama timnas Korea. Namun, kini saatnya mencari tantangan baru,” ujar pria berusia 51 tahun itu, Sabtu (28/7). Ia resmi mengundurkan diri di Jakabaring dan mengaku bakal rihat hingga akhir tahun.
Secara implisit, Verbeek mengaku tak tahan dengan tekanan publik Korea. “Setiap kali para pemain mengenakan kostum timnas, kami dituntut menang mudah. Rupanya, gara-gara lolos ke semifinal Piala Dunia 2002, masyarakat masih menganggap kami tim nomor empat dunia.”
“Namun, saya bangga dengan tim ini. Masih muda namun punya mental dan daya juang tinggi,” imbuhnya. “Kelemahan utama kami adalah tim ini tak mencetak cukup banyak gol. Toh dari segi pertahanan, tim ini sangat solid. Ini peningkatan pesat mengingat dulu masalah terbesar Korea ada di lini belakang.”
Yang menarik, Verbeek mengaku takkan kapok menangani negara-negara Asia. Bahkan saat BOLA menanyakan apakah ia bersedia menukangi timnas Indonesia, Verbeek spontan tersenyum simpul.
“Kalau memang federasi Anda datang dengan tawaran menarik, kenapa tidak?” ujarnya. “Tapi, tentu saja uang takkan jadi satu-satunya pertimbangan.”
Jadi, hal apa saja yang akan membuat Verbeek tertarik? “Harus ada tantangan, organisasi dan liga yang baik, serta visi ataupun target yang realistis,” jawabnya.
“Yang pasti saya menyukai Indonesia. Ini negara sepakbola yang besar. Para fan sungguh menakjubkan, demikian pula atmosfer di stadion. Saya baru sadar betapa masyarakat di sini amat gila bola”
“Terus terang saya menikmati berada di Indonesia sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini. Saya menikmatinya menit demi menit,” ujar Verbeek. “Saya akan serius mempertimbangkan kalau memang ada tawaran untuk melatih negeri Anda.”
Bagaimana, PSSI?
(Penulis: Barry Manembu)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 31 Juli 2007, BOLA Edisi No. 1.745 |
Komentar