Temuan terbaru seperti dilansir di The Guardian sungguh mengejutkan. Oknum fan Chelsea yang ditengarai jadi pelaku rasisme terhadap Soulmayne, warga Prancis keturunan Mauritania di stasiun kereta bawah tanah Prancis beberapa hari lalu, disebut melakukan aksinya karena terinspirasi oleh kapten Chelsea, John Terry.
Seorang pria fan Chelsea berusia 17 tahun, Mitchell McCoy, yang juga berada di kereta saat kejadian berlangsung diketahui berkicau di akun Twitternya @CFCMccoy. "Kapten kami rasis, rasis, rasis, dan itulah mengapa kami menyukainya, menyukainya, menyukainya.
Guardian tak menjelaskan lebih lanjut perihal kicauan McCoy itu. Yang jelas, McCoy membantah melakukan rasisme.
"Ketika itu gerbong penuh, jadi tak ada tempat tersisa buatnya naik dan dia memaksa tetap masuk. Dia sangat agresif, memaksa dirinya. Saya bilang, tindakan itu mendorongnya itu untuk membela dirinya," kata McCoy kepada Radio LBC.
Ketika ditanya apakah dorongan dan chant yang dikumandangkan pada saat itu berkaitan, McCoy berkata sama sekali tak ada kaitannya. "Media massa hanya mengada-ada," ucapnya.
Namun, Metro mengungkapkan berdasarkan pernyataan McCoy, chant ‘We’re racist and that’s the way we like it’, yang dinyanyikan itu perihal John Terry.
"Lagu itu tentang John Terry. Yang saya tahu hanyalah kata "dia rasis, dia seorang rasis, dan saya tak tahu sisanya. Saya tak ikut bernyanyi," ucapnya.
Di sisi lain, ada pula pria berusia 20 tahun yang diduga jadi salah satu pelaku rasisme. Pria itu, fan Chelsea, bernama Josh Parsons. Wajah Parsons yang lantas terpampang di media-media Inggris membuat resah keluarganya. Tante Parsons, Louise, seperti dikutip di Evening Standard tak menyangka keponakannya bertindak rasial.
"Dia anak yang menyenangkan dan tak pernah membuat masalah. Seumur hidupnya dia mendukung Chelsea dan fakta itu tak pernah membuatnya bermasalah. Saya melihat fotonya di kereta itu, tapi belum bicara padanya. Kejadian ini mengejutkan keluarga. Dia pria muda yang jantan dan menyenangkan, yang tak akan menyakiti siapapun," kata Louise.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar