Gatot Hariyo Sutejo, Ketua APSI, menyetujui langkah Menpora Imam Nahrowi merevolusi sepak bola di Indonesia saat ini. Namun Tejo juga mengingatkan banyak yang harus dipikirkan di sepak bola nasional, selain LSI dan Divisi Utama.
“Banyak klub anggota Liga Nusantara yang juga harus dipikirkan. Begitu pula dengan sekolah sepak bola di Indonesia. Jangan hanya yang diurusi di level atas saja. Mereka sudah berputar sebaiknya biarkan berjalan. Namun yang dibawah yang masih tertatih-tatih harus lebih diperhatikan oleh Menpora,” ungkap Tejo.
Lantaran masih menjadi Ketua APSI yang juga anggota PSSI, Tejo pun menolak jika namanya dimasukkan dalam Tim Transisi. “Ibaratnya PSSI itu orang tua kami, mana mungkin kami bunuh,” kata Tejo.
Begitu pula dengan Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) menolak masuk tim tersebut. Sementara Duddy Sutandi, Ketua Asprov Jabar, mengaku belum tahu menahu soal tim itu namun mengaku siap jika namanya dimasukkan.
Menurut Diktum Keempat bagian (a.) dari Kepmenpora nomor 1307 tersebut akan berfungsi untuk mengambil alih hak dan kewenangan PSSI sampai dengan terbentuknya kepengurusan PSSI yang kompeten sesuai dengan mekanisme organisasi dan statuta FIFA. Tugas utama dan terpenting, Tim Transisi adalah membentuk kepengurusan PSSI yang baru.
Namun untuk mewujudkan kongres PSSI bukanlah pekerjaan mudah. Saat ini untuk menggelar kompetisi saja Menpora dan Tim Transisi mendapat penolakan dari klub. “Kalau untuk menggelar kompetisi saja, susah apalagi menggelar kongres yang membutuhkan 106 voter. Rasanya sangat tidak mungkin bisa terwujud.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | BOLA |
Komentar