RETRO: Stoner di Atas Angin

Sudah lewat tengah musim Motogp 2007 berlangsung. Casey Stoner tetap perkasa di puncak, bahkan dengan keunggulan yang makin signifikan, 32 angka atas Valentino Rossi. Inilah musim pertama Vale harus putar otak dan memerah keringat menghadapi persaingan. Menjelang GP AS, Stoner sudah berada di atas angin.

Bukan persoalan ban yang buruk ketika Vale terpeleset di Sirkuit Sachsenring. Pasalnya saat itu lomba baru berlangsung lima lap. Jatuhnya Vale, yang berbuntut gagal finis, adalah pertanda bahwa raja motogp itu sedang tampil on the limit. Ia harus habis-habisan di trek untuk mengejar Casey.

Itulah potret persaingan musim ini antara Casey dan Vale: potret persaingan raja dan calon raja kelas motogp. Casey hadir dengan keunggulan motor yang mumpuni dan menghadapi Vale, yang hadir dengan segudang pengalaman dan motor yang meski kalah tangguh, tetap matang di lintasan.

Hanya Casey dan Vale? Sejauh ini begitu adanya. Memang ada Chris Vermeulen dari Suzuki dan Dani Pedrosa dari Honda. Tapi, keduanya hanya akan menjadi kerikil dari persaingan sesungguhnya antara Casey dan Vale. Apalagi di delapan seri sisa, ada dua seri yang masing-masing akan menjadi benteng pertahanan sang dua pemuncak, yaitu GP Australia di Sirkuit Phillip Island dan GP San Marino di Sirkuit Misano.

Musim ini seru karena Vale ditantang untuk bisa mengalahkan pembalap yang ia sebut sebagai the real rival, pembalap dengan latar belakang mirip dirinya, yang membangun karier dengan dukungan penuh keluarga dan penuh kesulitan.

Siapa yang menang? Casey yang paling berpeluang saat ini, tapi bukan tidak mungkin peruntungan berbalik menjadi milik Vale.

(Penulis: Andi Yanianto)