bola mati, maka kapten timnas Jepang, Yoshikatsu Kawaguchi, justru kebalikannya: jago memblok tendangan penalti. Berkat penampilan heroiknya saat melawan Australia, The Samurai Blue melenggang ke semifinal.
Pada perempatfinal, Sabtu (21/7), Jepang sukses membalas kekalahan yang diderita dari Socceroos di Piala Dunia 2006. Kali ini giliran Yoshi—sapaan karib sang kiper—yang jadi pahlawan sekaligus man of the match.
Sosok paling berpengalaman di skuad Nippon tersebut (104 cap) membuktikan reputasinya sebagai salah satu shot-stopper terbaik di Asia dengan mementahkan dua eksekusi bintang Australia, Harry Kewell dan Lucas Neill.
“Saya tak ingin menyia-nyiakan kerja keras teman-teman,” ucapnya merendah, sebagaimana dilansir situs resmi turnamen.
Seperti biasa, sang kapten yang bersahaja ini tak mau mendapat kredit poin. Padahal, di reguler time, Kawaguchi berjibaku menahan gempuran Mark Viduka dkk.
“Semua pemain berkonsentrasi penuh sepanjang pertandingan. Saya cuma bermaksud merespons dengan segala cara,” imbuh pria berpostur 181 cm ini. “Anda memang harus disertai keberuntungan di dalam adu penalti, tapi itu juga membutuhkan tanggung jawab dari si penjaga gawang.”
Pengalaman
Sejak mulai dipercaya mengawal gawang, Yoshi memang dikenal brilian dalam urusan menghadang penalti. Berkat pengalaman dan ketenangannya pula, pelatih Ivica Osim terus mempercayainya di bawah mistar dan bahkan menunjuk pria kelahiran Shizuoka ini sebagai kapten Samurai Blue menggantikan bek tengah Tsuneyasu Miyamoto, yang memimpin Nippon di Piala Dunia 2006.
Di ajang besar, Yoshi tak lumer di bawah tekanan. Ini sudah terbukti pada Piala Asia 2004 di Cina di mana ia menjadi pahlawan di adu penalti.
Ya, seperti di gim kontra Socceroos, setelah bermain 1-1, kiper Jubilo Iwata ini menahan tendangan dua algojo Yordania pada partai perempatfinal yang berkesudahan 4-3. Pada Germany 2006, Yoshi pula yang mementahkan penalti Darijo Srna (Kroasia).
“Dalam tos-tosan, atmosfer lebih penting ketimbang lawan yang dihadapi. Saya berhasil mengatasi itu dengan baik dan akhirnya sukses menyetop tendangan penalti,” komentar Kawaguchi, sedikit membuka resep keberhasilannya.
(Penulis: Barry Manembu)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.743, Selasa 24 Juli 2007 |
Komentar