barangnya di Gremio dan bersiap-siap hadir di Philips Stadion dengan nilai transfer 1,5 juta euro.
Kiper muda kelahiran 6 Juni 1987 itu disebut-sebut bakal jadi penerus kompatriot sekaligus seniornya, Heurelho Gomes.
Eks penjaga gawang Cruzeiro itu sejak musim 2004 jadi pilihan utama PSV. Toh, banyak kalangan beranggapan bahwa tak lama lagi Ramos akan menggeser posisinya.
Namun, tentu saja itu takkan terjadi dalam waktu singkat. Untuk sementara, Ramos harus puas jadi pilihan ketiga sesudah Gomes dan Bas Roorda.
Nama remaja jangkung ini kian berkibar setelah ia memperkuat Brasil di Piala Dunia U-20 di Kanada beberapa pekan lalu. Kabarnya, sejumlah klub Eropa mulai serius memantaunya. PSV pun harus bergerak cepat mengingat Benfica sudah ambil ancang-ancang untuk menyalip di tikungan.
Dengan tinggi 195 cm, Ramos tentu saja tangkas dalam bola-bola atas. “Namun, ia juga cekatan mengantisipasi bola bawah,” sergah pemandu bakat PSV, Piet de Visser, seperti dikutip De Telegraaf.
“Tendangannya mampu melambung jauh. Begitu juga lemparannya. Ia remaja dengan prospek cerah. Sampai-sampai Dunga pernah memasukkannya sekali dalam skuad senior,” imbuh De Visser.
Sementara itu, Latino lain, Juan Carlos Carrizo, akhirnya dikirim kembali ke kampung halamannya di Argentina. Gelandang kiri berusia 20 tahun tersebut dipinjamkan selama semusim di Olimpo, klub dari Bahia Blanca yang baru saja promosi ke Divisi Utama Argentina.
Carrizo direkrut PSV dari San Lorenzo pada 2005. Tapi, sejauh ini ia sulit beradaptasi. Akibatnya, ia belum pernah mengenakan kostum tim inti PSV.
Musim lalu, cowok kelahiran 3 Juni 1987 itu juga masih belum meraih kepercayaan Koeman. So, ia dipinjamkan ke Elche, klub Segunda Division alias Divisi Dua Spanyol.
(Penulis: Barry Manembu)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 31 Juli 2007, BOLA Edisi No. 1.745 |
Komentar