RETRO: BP Dapat Suntikan Moral dari Keluarga

Bambang Pamungkas dikenal sebagai pribadi yang tertutup dalam urusan pribadi. Apalagi kalau sudah menyangkut rumah tangga.

Dibandingkan sosok ikon lini depan timnas era-90-an, Kurniawan Dwi Yulianto, yang kehidupan pernikahannya selalu menjadi santapan media massa, aktivitas BP bersama orang-orang terdekatnya jarang terekpos.

“Saya lebih suka orang memperbincangkan prestasi, bukan keluarga. Hal itu merupakan privasi,” aku BP blak-blakan pada BOLA dalam suatu kesempatan.

Rencana pernikahannya dengan Tri Buana Tunggal Dewi, tiga tahun silam, hampir tak terendus publik andaikan tak mencuat berita miring yang hampir membuat hubungan kisah cintanya kandas beberapa bulan sebelum hari sakral.

“Saya merasa perlu meluruskan lewat BOLA bahwa isu saya menghamili seseorang tak benar. Keluarga besar shock mendengar berita itu, ibu saya sampai sakit. Tri merupakan tunangan saya, dalam waktu dekat kami akan menikah,” ungkap BP kala itu.

Tri, yang dipacari striker Persija tersebut selama dua tahun, merupakan sosok yang berpengaruh bagi BP. “Dia motivator ulung, selalu memberi saya spirit menjelang atau sesudah pertandingan,” ucap striker jebolan Diklat Salatiga tersebut.

Keputusan BP menyeberang ke klub Malaysia, Selangor FC, di akhir musim 2004, saat kariernya meredup bersama Persija, tak lepas dari masukan sang pujaan hati. Padahal, kepindahan itu mengundang konsekuensi.

Tri, yang berperan sebagai ibu rumah tangga, harus terpisah jauh dari keluarga besarnya di Jakarta. Dia tak selalu didampingi BP, yang disibukkan tur klubnya di kompetisi domestik negeri jiran itu.

“Terkadang Mas Bambang suka mengajak saya nonton Selangor FC bermain. Tapi, sebagian besar aktivitas saya ya di apartemen seorang diri,” ungkap Tri.

Atas permintaan sang istri pula selepas kontraknya dengan Selangor tak diperpanjang, BP, yang diminati klub-klub asal Singapura dan Hong Kong, mudik ke Persija. “Senang rasanya bisa kembali ke klub yang membesarkan saya,” ujar BP, yang dikontrak Rp 1,5 miliar oleh Macan Kemayoran.

Kini, hari-hari BP kian berwarna dengan kehadiran putri pertamanya, Syaura Abana, yang lahir 30 Oktober 2006. “Mas Bambang gampang kangen. Setiap hari selama mengikuti pelatnas di Kaltim dan Solo, dia selalu telepon, ingin mendengar dan mengetahui aktivitas anaknya,” cerita Tri.

Tri pun berharap sang suami bisa tampil optimal di Piala Asia 2007, yang dimainkan di Jakarta. Mencetak banyak gol membuktikan kualitasnya sebagai bomber ganas di daratan Asia. “Sebagai bentuk dukungan, saya akan selalu hadir menonton timnas bertanding,” jabar Tri.

(Penulis: Ario Yosia)