satunya target dirinya di sisa musim 2007 adalah menahan pengukuhan gelar bagi Casey.
Dengan selisih 76 angka di sisa empat seri, secara matematis Vale memang masih berpeluang. Namun, jika hasil GP Jepang akhir pekan ini menunjukkan tidak ada perubahan signifikan pada beda angka keduanya, Casey sudah hampir dipastikan menjadi juara dunia Motogp musim 2007.
“Kami tidak memikirkan gelar lagi. Kami tahu itu mungkin sudah tidak terkejar, tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk menahannya tetap terbuka selama mungkin. Itu sasaran kami akhir pekan ini,” tegas Vale.
Tampil di Twin Ring Motegi, bagi Vale keraguan tetap ada. Pasalnya di sirkuit tersebut ia justru belum pernah meraih kemenangan bersama Yamaha. Untuk membuat peluang tetap terbuka, salah satu syarat yang harus dipenuhi Vale adalah ia harus finis dengan minimal dua angka lebih baik dari Casey atau paling tidak di posisi keempat dengan asumsi Casey berada di belakangnya.
“Kita langsung ke Motegi dan motivasi serta kepercayaan diri sedang tinggi-tingginya. Kami tahu pesaing selalu sangat kuat di Motegi dan kami juga mengharapkan hal yang sama dari Casey kali ini. Saya belum pernah menang di Motegi bersama Yamaha, jadi saya akan melaku kan yang terbaik untuk mengubahnya akhir pekan ini,” tambah Vale.
Casey sendiri menargetkan kembali bisa tampil bagus di Motegi. Dasarnya adalah penampilan dua musim terakhir Ducati di sana yang memberikan kemenangan bagi Loris Capirossi.
“Kami tidak beruntung di seri lomba terakhir, tapi saya pikir kami bisa kembali kuat di Motegi karena kami punya tim yang hebat, begitu juga dengan motor dan ban. Ducati meraih pole position dan menang di Motegi dua musim terakhir, jadi akan sangat menyenangkan jika bisa mengulangnya,” kata Casey.
(Penulis: Andi Yanianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | 21 September 2007, BOLA Edisi No. 1.760 |
Komentar