Selama beberapa pekan terakhir, pemberitaan olah raga tanah air banyak berkutat soal perseteruan antara kubu pemerintah dengan asosiasi sepak bola Indonesia (PSSI) serta pembubaran kompetisi domestik. Situasi sejenis ternyata juga terjadi di Spanyol.
Pada Rabu (6/5) petang waktu setempat, Federasi Sepak bola Spanyol alias RFEF mengambil keputusan menghentikan seluruh kompetisi di Negeri Matador, mulai dari La Liga, Segunda Division, Tercera Division, hingga Copa del Rey.
Keputusan tersebut mulai berlaku per 16 Mei 2015. Artinya, seluruh kompetisi di Spanyol bakal terhenti sebelum waktunya. Partai final Copa del Rey antara Barcelona versus Athletic Bilbao yang seharusnya berlangsung pada 30 Mei dipastikan batal.
Penghentian kompetisi merupakan buntut dari kontroversi peraturan baru pemerintah Spanyol terkait sistem pembagian hak siar. Pihak pemerintah menginginkan pembagian hak siar yang lebih merata kepada setiap klub sepak bola di Spanyol.
Aturan di atas menggantikan sistem lama, di mana masing-masing klub menjual hak siar televisi secara terpisah dan berpotensi untuk meningkatkan harga jual Liga Spanyol. Sistem ini membuat menghadirkan keuntungan berlipat ganda kepada klub-klub raksasa seperti Real Madrid dan Barcelona.
Keduanya bisa mendapatkan pemasukan yang sangat tinggi, bahkan melebihi nominal 100 juta euro (sekitar 1,46 triliun rupiah). Sebaliknya, klub-klub medioker kesulitan mendapatkan pemasukan besar karena jatah hak siar mereka pas-pasan.
Editor | : | Indra Citra Sena |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar