Keputusan PSSI menghentikan Liga QNB dengan alasan force majeure dimata Presiden APPI, Ponaryo Astaman bisa diperdebatkan. "Saya terus berkomunikasi dengan tim legal APPI terkait keputusan force majeure yang dipakai PSSI untuk menghentikan liga," ujar Ponaryo, Kamis (7/5).
Menurut Ponaryo, sebagai lembaga yang menaungi pemain, APPI khawatir dualisme kompetisi kembali terjadi di sepakbola Indonesia. "Pemain berharap PSSI dan Kemenpora bisa duduk bersama dengan kepala dingin untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola di Indonesia," jelas Ponaryo.
Disisi lain, ketidakjelasan kompetisi tidak hanya membuat galau pemain tapi juga kalangan suporter. "Sepakbola kan jadi alat pemersatu bukan pemecah bangsa. Selain kehilangan tontotan dalam bentuk kompetisi, silaturrahmi antar suporter di seluruh Indonesia sebenarnya mulai terjalin musim ini," tegas Daeng Uki, Panglima Laskar Ayam Jantan pada acara ultah ke-5 kelompoknya, Kamis (7/5).
Pada ultah salah satu kelompok suporter besar di Makassar ini hadiri oleh perwakilan Viking, Bomber, Jakmania, Bonek, fan klub Eropa dan kelompok suporter PSM lainnya.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar