Nasib kompetisi yang sempat tidak jelas akibat Menegpora yang membekukan PSSI sehingga berimbas dengan macetnya kompetisi ternyata tak hanya membuat gelisah para pemain dan pelatih.
Namun hal itu juga dirasakan oleh para penjual asongan yang biasa memadati Stadion Surajaya Lamongan. Didik Ludianto menceritakan bahwa dirinya ditelepon seseorang yang belum dia kenal sebelumnya.
"Biasanya kalau ada nomor yang tidak saya kenal, biasanya gak saya angkat. Tapi kok kali ini saya reflek mengangkatnya," kata pria yang akrab disapa Pacul itu.
Saat ditanya ternyata penelepon itu adalah seorang penjual pentol yang biasa mangkal di dekat loket penjualan tiket Stadion Surajaya Lamongan, dia mendapatkan nomor telpon Didik setelah meminta dari petugas pengelola stadion.
"Dia telpon menanyakan nasib kompetisi jadinya lanjut apa tidak. Dia juga sempat curhat kalau kompetisi gak dilanjut maka akan mempengaruhi pendapatannya," jelas Didik sambil tertawa.
Editor | : | Sahlul Fahmi |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar