Tertundanya Kompetisi Divisi Utama memang banyak disayangkan para pelaku sepak bola Indonesia. Namun kesempatan ini juga dimanfaatkan pelatih PSMS Medan mematangkan tim. Apalagi, tim ini sebenarnya baru saja terbentuk dan ditangani eks pelatih Bintang Jaya, Suharto AD.
"Kompetisi belum jelas kapan mulai. Disatu sisi memang menguntungkan buat kita mematangkan tim. Kami akan gunakan waktu ini untuk pemahaman transisi. Jadi pemain tau apa yang dilakukan dengan bola dan tanpa bola," ujar Suharto AD.
"Saya juga akan menyatukan kekompakan, mentalitas, dan motivasi pemain melalui classroom. Kami memberikan masukan-masukan soal materi latihan, juga motivasi. Kamu juga menghadirkan legenda PSMS untuk memperkenalkan karakter budaya anak Medan," sambungnya.
Suharto AD menginginkan kekompakan bisa terjalin diantara semua pemainnya. Ia meyakini, perpaduan pemain TNI dan pemain sipil merupakan kekuatan yang besar. "Semua pemain yang sekarang ini adalah anak Medan. Mereka pemain PSMS," tegasnya.
Seperti yang dipaparkan Parlin Siagian dalam classroom di mes pemain, Makodam Selasa (28/4) sore kepada pemain. Eks pemain PSMS ini turut menyampaikan visi, motivasinya.
"Mental pemain datang dari luar dan dalam. Misalnya dari penonton dan suporter. Mereka harus bisa menguasai tekanan dan memanfaatkan yel-yel yang dinyanyikan. Tim ini juga harus bisa menjaga kebersamaan, jangan jadi ada provokator," katanya kepada pemain.
Selain itu, Parlin mengingatkan bahwa sepak bola penuh peraturan. "Motivasi bermain harus tinggi dengan semangat tinggi tanpa melanggar aturan. Fanatisme membela tim boleh, asal jangan sampai merugikan klub," pungkasnya.
Editor | : | |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar