Setelah tersingkir dari Coppa Italia di tangan Lazio (8/4), Aurelio De Laurentiis murka kepada Napoli.
Sang Presiden menghukum I Partenopei dengan ritiro alias melakoni pemusatan latihan. Laurentiis menyatakan Napoli harus menjalani ritiro sampai akhir musim 2014/15.
Program tersebut berarti setiap personil Napoli tidak dapat pulang ke rumah dan harus tinggal di markas latihan tim.
Rupaya, hukuman tersebut tak berlangsung lama. Pada Selasa (21/4), situs Napoli mengumumkan De Laurentiis menyudahi hukuman tersebut dan pemain diizinkan pulang ke rumah masing-masing.
Keputusan itu tak lepas dari hasil positif Napoli dalam beberapa pekan terakhir. Skuat arahan Rafa Benitez mengakhiri tiga laga terkini di seluruh ajang dengan kemenangan, termasuk hasil 4-1 di leg I perempat final Liga Europa versus Wolfsburg (16/4).
Melihat hasil tersebut, ritiro tampaknya sukses melecut semangat Napoli. Namun, Marek Hamsik tidak berpendapat demikian.
"Tahun lalu, kami tampil baik tanpa ritiro, maka saya rasa alasan penampilan bagus kami belakangan bukan karena hal itu," kata Hamsik seperti diwartakan Football Italia.
"Kami senang ritiro telah berakhir sebab hal ini berarti kami dapat bersama dengan keluarga lagi," ucap gelandang asal Slowakia itu.
Penggawa Napoli punya kesempatan membuktikan bahwa mereka memang tetap dapat bermain bagus tanpa ritiro dengan cara menang meyakinkan lagi kontra Wolfsburg pada leg II, Kamis (23/4).
Jika kalah atau mungkin malah tersingkir dari LE, bukan mustahil ritiro menyapa Napoli lagi.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar