Manajer Chelsea, Jose Mourinho, menganggap para pelanggar Financial Fair Play (FFP) tak cukup hanya dijatuhi sanksi berupa denda. Pernyataan tersebut merujuk kepada fakta bahwa Manchester City hanya kudu membayar 49 juta pound atau saat ini setara dengan 968,5 miliar rupiah setelah terbukti melanggar FFP setahun silam.
“Ketika Manchester City diminta membayar 50 juta pound karena melewati FFP, saya menganggapnya tidak adil. FFP wajib dipenuhi,” ucap Mourinho seperti dilansir Dailymail.
“Klub harus dihukum dengan pengurangan poin,” lanjut manajer asal Portugal tersebut.
Mou mengklaim Chelsea selalu berusaha untuk tidak melanggar FFP dengan menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukkan klub. Pada bursa transfer musim ini, The Blues mengeluarkan dana hingga 121 juta pound (2,4 triliun rupiah) guna merekrut Diego Costa cs. Namun klub tersebut berhasil meraup 128 juta pound (2,5 triliun rupiah) dari penjualan pemain.
“FFP menguntungkan bagi Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Muenchen yang memiliki jumlah penggemar yang banyak serta mendapatkan pemasukkan besar dari sponsor serta penjualan merchandise. Sementara itu di Chelsea, kami menolak untuk membayar denda. Kami hidup dengan apa yang didapat," ungkap Mourinho. (wta)
Editor | : | Wieta Rachmatia |
Sumber | : | dailymail |
Komentar