Saya suka atmosfer penonton di sini. Sangat bersemangat dan heboh. Teriakan mereka membuat pertandingan menarik. Saya pun makin bersemangat. Alasan inilah yang membuat saya langsung mau tampil di sini,” tutur Wang Chen.
Pemain peringkat empat dunia asal Hong Kong ini adalah salah satu dari 17 pemain asing yang meramaikan Djarum Superliga Badminton 2007 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta, 22 Juni–1 Juli. Dia merupakan pemain putri terbaik dunia yang hadir di kancah yang baru pertama dihelat di Tanah Air.
Wang Chen mengaku sejak dulu senang dengan suasana pertandingan bulutangkis di Indonesia. Setiap pertandingan selalu meriah dan heboh. Hal serupa tidak dia dapatkan di negara lain, termasuk di negeri kedua, Hong Kong. Dia pun sangat tertarik dengan dukungan penonton yang ingar-bingar.
Di liga bulutangkis yang didukung penuh perusahaan rokok PT Djarum Kudus ini, Wang Chen membela tim Tangkas Jakarta. Dia bahu-membahu bersama rekan senegara, Yip Pui Yin, lalu Vita Marissa, Nathalia Poluakan, Lilyana Natsir, Jo Novita, Endang Nursugianti, dll.
“Kalau di Eropa terlalu formal dan tertib. Di sini luar biasa. Heboh dan menyenangkan hati,” ujarnya, seperti disampaikan lewat penerjemah tim Tangkas, Anggun.
“Saya pun ingin liga bulutangkis ini bisa digelar di Hong Kong, juga di negara lain. Pasti hasilnya akan ramai sekali,” ujar pemain kelahiran 21 Juni 1976 itu.
Untuk Latihan
Mantan salah satu pahlawan Piala Uber Cina itu menyebut bahwa sebenarnya ada tujuan lain yang ingin dicari. Karena tidak ada turnamen BWF yang digelar, dia pun memanfaatkan liga bulutangkis yang memperbutkan Piala Presiden dan hadiah uang total Rp 900 juta itu sebagai ajang latihan.
Apalagi, dia sempat istirahat tidak membela Hong Kong dalam ajang perebutan Piala Sudirman X di Glasgow, Skotlandia. Karena itu, sebagai persiapan menghadapi Kejuaraan Dunia XVI di Kuala Lumpur, Malaysia, 13-19 Agustus, dia bersedia tampil di liga.
“Bertanding di sini sekaligus saya pakai untuk latihan menghadapi Kejuaraan Dunia. Saya tentu bisa mengukur kemampuan dengan mengikuti liga,” tuturnya.
Wang Chen sangat serius. Persiapan maksimal itu digunakan untuk menghadapi serbuan pemain-pemain Cina yang selama ini sering merajai di banyak arena. “Saya harus siap untuk menghadapi mereka. Saya pun ingin peristiwa seperti di Asian Games Doha terulang kembali di Kejuaraan Dunia nanti,” papar Wang Chen.
Lalu, omong-omong, berapa dia dibayar oleh klub Tangkas?
Seperti pemain yang lain, istri Zheng Yu Min ini pun tidak mau membuka mulut. Hanya dia menyebut jumlahnya sangat cukup.
“Pokoknya oke bayarannya,” jawabnya. “Soal berapa, itu rahasia saya,” tambah Wang Chen dengan tersenyum.
(Penulis: Broto Happy W.)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 26 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.1735 |
Komentar