Ketidakjelasan lanjutan QNB League 2015 membuat Arema Cronus mengambil keputusan besar. Untuk kali pertama, manajemen dan tim pelatih membebaskan pemain sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Artinya, Singo Edan mengalami kevakuman. "Tadi (25/4) sudah pertemuan dengan manajemen. Sementara diliburkan. Nanti menjelang latihan, pemain baru dihubungi," kata asisten pelatih Arema I Made Pasek Wijaya.
Keputusan seperti ini sangat jarang diambil oleh Arema. Tapi kompetisi yang masih suram kelanjutannya membuat manajemen harus mengambil langkah tersebut karena jika aktifitas latihan dilanjutkan, biaya operasional klub bisa membengkak.
Padahal manajemen baru saja merugi 300 juta rupiah dengan gagalnya laga lawan Persipasi Bandung Raya (PBR) yang harusnya digelar Sabtu sore (25/4). Lantas kapan Arema aktif lagi? Jawabannya tergantung pada kepastian QNB League.
Apalagi Menpora Imam Nahrawi masih berupaya menyisihkan Arema dan Persebaya. Sebab pada 27 April, 16 klub dan PT Liga diundang untuk bertemu dan membahas lanjutan kompetisi.
"Kami tidak ingin berandai-andai dulu. Ditunggu saja perkembangan kedepannya seperti apa. Kami masih punya keyakinan Arema tetap eksis di kompetisi. Karena kami punya pendukung setia yang akan membantu eksistensi Arema," kata pelatih kepala Arema, Suharno.
Dengan libur yang belum ditentukan batasnya, pemain Arema langsung memilih pulang kampung sejak Sabtu siang (25/4). Satu per satu pemain seperti Samsul Arif, I Gede Sukadana, Gilang Ginarsa, Hasim Kipuw dan pemain luar kota lainnya mulai bergegas meninggalkan Malang.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar