Pesepak bola pria selama ini kerap digambarkan sebagai figur macho dan jantan. Namun, bagaimana bila di antara mereka ada yang mengalami penyimpangan seksual, seperti gay?
Frank Lampard angkat bicara mengenai topik itu. Dalam sebuah acara perbincangan "Chatty Man", host Alan Carr menanyai mantan gelandang internasional Inggris itu apakah publik Inggris senang mengetahui pesepak bola itu gay atau tidak.
Lampard mengungkapkan label sebagai olahragawan kerap membuat pesepak bola merasa dianggap bersalah bila muncul sebagai gay. Padahal, sama seperti hal lain di dunia yang makin modern, hal itu semestinya dianggap bukan masalah.
"Saya merasa pemikiran harus menutupi fakta bahwa seorang pesepak bola gay itu, merupakan sindrom usang. Saya harus sampaikan, sepak bola saat ini sudah banyak berubah," ujarnya seperti dikutip di Independent.
"Sudah banyak kampanye yang dilakukan. Saya merasakan perubahannya di kamar ganti."
"Saya akan senang sekali mengetahui bila seorang pesepak bola mengakui dia gay dan semua orang memperlakukannya dengan respek. Anda tahu, semua hal soal "kami macho karena kami bermain sepak bola", hal itu sudah kuno," imbuh Lampard.
Di sisi lain, di Inggris, meski menganut pemikiran terbuka, pesepak bola gay masih terlihat sulit diterima publik. Kejadian tak menyenangkan perihal orientasi seksual yang tak wajar itu pernah dialami oleh Robbie Rogers, mantan pemain Leeds United yang mempublikasikan dirinya gay sesaat sebelum pensiun dari sepak bola Inggris pada 2013.
Kemudian ada pula Thomas Hitzlsperger, yang bermain untuk Arsenal, juga mengungkapkan bahwa ia gay sebelum gantung sepatu pada 2014.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar