David Beckham memang sakti. Hampir di semua aspek kehidupan, ia selalu menjadi incaran dan panutan publik. Mulai dari gaya rambut sampai aksesori yang ia kenakan dari ujung rambut hingga ujung kaki ditiru.
Tak berlebihan jika kita menyebut tangannya bakal mengubah segala benda menjadi emas. Jika tidak, rasanya mustahil merek-merek ternama seperti Adidas, Police, atau Pepsi terus memperpanjang kontrak eksklusif mereka dengan Becks.
Tentunya dunia off-court eks kapten Inggris ini tak akan mengkilap, jika bukan lantaran awal ciamik di lapangan sepakbola. Tanpa modal permainan mumpuni, mustahil ayah tiga anak ini bisa mengeruk popularitas.
Dua bulan terakhir menjadi bukti kesaktian Becks di arena sesungguhnya. Dalam posisi terbuang dari timnas Three Lions era Steve McClaren serta lekatnya sang megabintang di bangku cadangan Real Madrid, Becks justru menciptakan the unthinkable.
Ya, Beckham mampu memaksa tokoh-tokoh yang semula membuangnya untuk ramai-ramai menjilat ludah mereka. Jilatan pertama dilakukan McClaren tatkala memanggilnya kembali ke skuad St. Georges’ Cross.
Inggris merasa perlu diperkuat kembali oleh Beckham untuk meretas jalan terjal menuju Euro 2008. Pilihan McClaren terbukti tepat. Becks berperan besar dalam kemenangan terakhir Inggris atas Estonia di laga tandang PPE pekan lalu.
Belum mereda isu comeback di Inggris, Becks sudah kembali memaksa majikannya yang lain, dalam konteks ini Madrid, untuk menjilat ludah. Tak sebatas mengembalikan pos inti, tapi sudah mengarah pada rencana menahannya di Santiago Bernabeu.
“Kami perlu duduk bersama Beckham, juga perwakilan resminya, serta Predrag Mijatovic (Direktur Olahraga Madrid), untuk melihat kembali klausul, kemudian melakukan kesepakatan di antara kami. Namun, bagi saya pribadi, saya ingin Beckham mau bertahan di sini,” begitu ujar Ramon Calderon, El Presidente Madrid, pada Marca.
Kata bos anyar pengganti Florentino Perez ini, sejujurnya ia marah jika mengingat-ingat kembali pengumuman kepindahan Beckham yang begitu dini. “Kami akan melakukan upaya maksimal supaya Beckham bersedia tinggal.”
Sesuai deal yang diteken pada awal Januari lalu, Becks akan memakai seragam klub MLS, LA Galaxy, terhitung 1 Juli mendatang dengan gaji 250 juta dolar AS untuk durasi lima musim.
Sungguh ironis karena pada kenyataannya Becks masih berkontribusi optimal bagi laju El Real ke puncak klasemen. Hal ini diakui Fabio Capello. “Saya yakin Beckham tak pernah berada pada performa sebaik ini dalam dua tahun terakhir. Beckham pun setuju dengan pandangan saya,” ujar Capello.
Untung bagi Madrid karena klub kebanggaan ibu kota Spanyol ini punya kartu as. Dalam klausul kontrak baru dengan LA Galaxy, Madrid masih memiliki opsi untuk menahan Beckham, asalkan yang bersangkutan bersedia tanpa paksaan.
Meski begitu, agen pribadi Becks segera menampik hal ini. “Kami tak memiliki keinginan untuk mundur dari kontrak Galaxy. Yang dimaui Beckham adalah pindah dari Madrid dengan membawa gelar juara. Itu saja!”
Kini semua mutlak tergantung pada Becks. Yang pasti berdasarkan isu yang diembuskan media Spanyol, konon Calderon siap merogoh kocek jika harus membeli kembali gelandangnya itu dari Galaxy. Wuih! Beckham betul-betul sakti, bukan?
(Penulis: Sapto Haryo Rajasa)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 12 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.731 |
Komentar