bayang trisula Lionel Messi, Neymar, dan Luis Suarez.
Demi memberikan kesempatan mentas kepada Pedro, sempat terbersit kabar bahwa pelatih Barca, Luis Enrique, siap menampilkan lelaki 27 tahun itu sebagai bek kanan!
Sepintas, keluar dari Barcelona akan menjadi pilihan terbaik bagi Pedro. Namun, sebaliknya, melepas Pedro bisa menghadirkan kesulitan bagi Blaugrana.
Karena dihukum FIFA, Barcelona tak boleh membeli pemain hingga Januari 2016. Andai Pedro dilego, Barca jadi tak punya striker matang yang bisa melapis trio MNS.
Keberadaan La Masia tampak bisa menjadi alternatif Enrique untuk mencari penyerang-penyerang andal. Reputasi akademi Barcelona itu masyhur lantaran pernah menetaskan bakat-bakat fenomenal semodel Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Pedro sendiri.
Namun, belakangan jebolan La Masia kesulitan untuk mengklaim status reguler di skuat besutan Enrique. Munir El Haddadi, Sergi Samper, Sergi Roberto, Rafinha, hingga Marc Bartra hanya berperan sebagai figuran.
Penurunan kualitas La Masia, sedikit banyak tercermin dari prestasi Barcelona B, yang seringkali digunakan sebagai tempat mematangkan pemain akademi. Barca B yang kini tampil di Segunda Division (divisi II) terperosok ke posisi 20, alias berada di zona relegasi.
Karena itu, keluhan yang disampaikan arsitek Barcelona B, Jordi Vinyals beberapa pekan silam jadi terasa masuk akal.
“Saya pikir, secara keseluruhan nilai La Masia mengalami penurunan. Perilaku tertentu dibiarkan bertahan sampai situasi memburuk ke titik di mana pemain berpikir bahwa mereka lebih besar dari klub. Kami semua patut disalahkan,” ujar Vinyals di Marca.
Komentar Vinyals tersebut keluar usai anak asuhnya, Alen Halilovic, marah kala diganti dalam sebuah laga di Segunda Division.
Editor | : | |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar