4, dinilai belum standar.
AFC meminta PSSI segera menambah jumlah kursi VIP sekitar 2.500 hingga 3.000 unit lagi. Jika tidak, AFC tak segan-segan mencabut hak tuan rumah yang dikantongi Palembang.
“Sejak lama kami sudah peringatkan, tapi hingga kini belum ada tanda-tanda PSSI akan menjalankan instruksi AFC,” kata Syamsul Ramel, ketua panitia Piala Asia dari AFC.
PSSI sendiri menolak dituding tak responsif. “Kursi sudah dipesan. Dalam beberapa hari ke depan, pasti bisa dipasang,” ungkap Nugraha Besoes, Sekjen PSSI yang ditunjuk sebagai ketua panitia lokal Piala Asia.
Keterlambatan konon dipicu telat mengucurnya dana APBD dari Pemprov Sumsel. Khusus di Palembang, biaya renovasi dan penyediaan prasarana sepenuhnya ditanggung pemerintah daerah. “Tapi, itu sudah beres semua. Begitu tahu ada persoalan, Gubernur Sumsel, Syarial Oesman, turun tangan,” jelas Nugraha.
Nugraha berharap panpel lokal bertindak cekatan menjalankan instruksi AFC. “Paling lambat 15 Juli semua sudah terpasang. Kalau tidak, kita bisa malu di mata internasional,” ungkap Nugraha.
Merah-Putih
“Ini hanya masalah miss communication. Kami tengah berupaya mengebut penyelesaian renovasi,” papar R. Haz Fikri, pengawas renovasi stadion di Palembang.
AFC sendiri tak menyoal kelayakan fasilitas lain. Mereka bahkan mengaku puas dengan pola pengamanan stadion. “Selain berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat, kami juga bertemu dengan kelompok suporter di Palembang. Intinya semua pihak sepakat menyukseskan gelaran Piala Asia di kota mereka,” ucap Nugraha.
“Kami tak ingin merusak citra kota Palembang di mata AFC dengan berbuat rusuh. Bahkan kami tengah mempersiapkan atribut Merah-Putih, yang akan dikenakan anggota Singamania saat Piala Asia nanti,” ungkap Dedy Pranata, ketua kelompok suporter Singamania.
(Penulis: Ario Yosia)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 29 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.1736 |
Komentar