Kesan keras pecinta sepakbola nasional terhadap sosok Hinca Pandjaitan sepertinya akan berubah begitu mengenal lebih dekat dengan pria yang baru saja menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI ini. Terlebih saat mengetahui bahwa Hinca adalah pengkoleksi kain ulos, kain khas masyarakat Batak, Sumatera Utara.
Tidak hanya menjadi kolektor, Hinca ternyata juga selalu menyelipkan Kain Ulos kemanapun ia pergi. “Saya sudah 20 tahun terakhir selalu membawa kain ulos kemanapun saya pergi, begitu juga saat ke luar negeri keliling dunia,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Disiplin PSSI ini.
Kegemaran Hinca ini berawal saat ia berkunjung ke negara-negara lain, hatinya terketuk saat di negara yang ia kunjungi masyarakatnya begitu menghormati kearifan lokal yang mereka punya. “Lalu saya berpikir, padahal saya punya yang lebih hebat dari yang mereka punya. Di Batak ada yang namanya Ulos yang sudah ratusan tahun ada,” tuturnya.
Hinca mengaku sampai hari ini dia sudah memiliki koleksi kain Ulos yang berjumlah ribuan. “Saya punya koleksi jumlahnya ribuan,” tutur pria kelahiran Asahan, Sumatra Utara, 25 September 1964 ini.
Dari niatannya melestarikan kain Ulos tersebut, Hinca menilai bahwa ada benang merah antara olahraga dan kearifan lokal. “Ya contohnya adalah jersey Nigeria yang menampakkan ciri kelokalannya,” ucapnya.
Kedepan Hinca ingin membuat kader budaya lewat sepakbola. “Kedepan saya ada keinginan untuk membuat kader budaya lewat sepakbola. Selain itu juga bisa dilestarikan melalui aktivitas politik atau apa saja agar semakin dekat dengan masyarakat,” ungkapnya.
Hinca ternyata tidak hanya memaknai kain Ulos dari sisi keindahan, namun ia juga melihat bahwa warna kain ulos juga memiliki makna filosofis yang tinggi. “Kalau warna yang paling saya suka adalah hitam, putih dan merah. Kalau di dalam Batak itu adalah warna kasih sayang dari Tuhan sang pencipta,” urainya.
Editor | : | Suci Rahayu |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar