oleh hasil kunjungan Zinedine Zidane di Tanah Air selama akhir pekan lalu. Ia memang datang dengan status sebagai Duta Danone. Namun, mayoritas aktivitas Zizou saat berada di Jakarta dan sekitarnya selalu terkait dengan kegiatan tendang-menendang si kulit bundar dan imbasnya menularkan virus positif bagi para pesepakbola cilik.
Didampingi CEO Groupe Danone, Franck Riboud, ia menyempatkan diri bertatap muka dengan warga di lokasi peternakan sapi di Ciater, Jawa Barat, Sabtu (7/7). Di hari yang sama ia juga sempat main bola dengan anak-anak di SDN Cisaat, Sukabumi.
Selain bertatap muka dengan para petinggi republik, Zizou, yang diarak sepanjang jalan protokol Thamrin-Sudirman pada Minggu pagi, juga berkesempatan meresmikan pabrik produk susu di daerah Cikarang dengan nilai investasi sedikitnya 5 juta euro.
Sore harinya, Zizou didaulat bermain bola dengan anak-anak dan berfoto bersama di acara Family Gathering bagi ratusan keluarga pegawai PT Danone Indonesia.
Sayang, eks kapten Les Bleus ini belum bersedia memanfaatkan reputasi dan nama besarnya untuk secara spesifik mencari bibit-bibit baru guna mengembangkan dan memajukan persepakbolaan Indonesia.
Dalam sesi tanya-jawab dengan wartawan di PTIK, Kebayoran, Ahad (8/7), ZZ menyatakan tak berniat membuka sekolah sepakbola (SSB) alias football academy sebagaimana tren sekarang ini, antara lain seperti yang didirikan David Beckham di Los Angeles, AS.
“Dalam berbagai lawatan saya ke berbagai negara, memang banyak muncul permintaan seperti itu. Namun, saya saat ini belum bisa memenuhinya,” ujar Zizou, yang terlihat cukup rileks menjawab pertanyaan media.
“Saya pikir dengan menjadi Duta Danone saya sudah terlibat cukup jauh dalam mempromosikan dan menggairahkan sepakbola di negara yang saya kunjungi,” imbuhnya.
Setiap pertanyaan yang dilontarkan wartawan dijawab Zizou dengan bahasa Prancis yang kemudian dialihbahasakan oleh seorang penerjemah. Kendati acara jumpa pers memakan waktu cukup lama lantaran proses tersebut, Zizou tetap bersabar dan bahkan sesekali melemparkan senyum ke arah para jurnalis.
Yang pasti Zizou memang berkeinginan kembali ke lapangan hijau. Tidak sebagai pemain tentunya, melainkan sebagai pelatih.
“Saya takkan selamanya menjadi Duta Danone. Suatu saat nanti saya ingin berprofesi sebagai pelatih. Kapan? Saya belum tahu. Kita lihat saja nanti,” ujar Zizou, yang mengaku senang dengan sambutan dan antusiasme publik di Tanah Air.
“Orang Indonesia menyambut saya dengan baik. Penduduk di sini sangat ramah dan bersahabat,” ujarnya.
(Penulis: Barry Manembu)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.739, Selasa 10 Juli 2007 |
Komentar