Agen sepakbola Pini Zahavi menuntut permintaan maaf dari Premier League setelah namanya disebut dalam laporan Premier League and Quest, yang dipimpin Lord Stevens, termasuk menjalankan transfer tidak normal. Quest melaporkan ada 17 transfer oleh 15 agen di 5 klub yang bermasalah.
Superagen keturunan Israel itu lantas melayangkan surat ke Premier League yang ditujukan kepada Chairman Sir David Richards dan Chief Executive Richard Scudamore. Ia menyebut laporan tersebut “palsu, menyesatkan, dan cacat secara hukum”.
Dalam laporan Zahavi ditulis: “Pinhas Zahavi tidak mendukung penuh penyelidikan. Ada penolakan terhadap penyelidikan sejumlah transfer yang melibatkannya, tapi yang lebih serius adalah ia gagal menunjukkan bukti-bukti bank.”
Kubu Zahavi menjawabnya dalam dua lembar surat: “Klien kami disebut petugas Quest sewaktu konferensi pers. Ini benar-benar merusak reputasi klien kami. “
“Publikasi menyesatkan oleh Quest telah menghukum klien kami bersalah. Akibat publikasi penemuan menyesatkan, reputasi kami menjadi buruk. Koran-koran di seluruh dunia mengutip publikasi permintaan agar FIFA memeriksa Mr. Zahavi.”
“Berdasarkan pernyataan membingungkan dari Quest dan/atau Premier League, kami menuntut permohonan maaf dan klarifikasi.”
Sejauh ini, pihak Premier League belum mengeluarkan pernyataan menyangkut surat Zahavi tersebut.
(Penulis: Yudi Febiana)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | BOLA Edisi No. 1.734, Jumat 22 Juni 2007 |
Komentar