23, Rasyid Bakri, berharap mendapat kesempatan bermain bersama PSM di QNB League 2015. Dalam dua partai awal Juku Eja menjamu Persiba Balikpapan dan Sriwijaya FC di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Rasyid tidak tampil meski masuk daftar susunan pemain.
Gelandang berusia 24 itu kalah bersaing dengan seniornya, Syamsul Chaeruddin dan Ponaryo Astaman.
"Saya sudah berusaha keras menunjukkan kemampuan terbaik dalam latihan. Soal tampil atau tidak itu urusan pelatih," ungkap Rasyid.
Sejak era Alfred Riedl dan Hans Peter Schaller, sosok Rasyid seolah terpinggirkan dalam skuat utama PSM. Jangankan di partai QNB League 2015, pada sejumlah uji coba, gelandang enerjik ini tidak diturunkan. Statusnya adalah 'orang keempat' di posisi jangkar. Selain Syamsul dan Ponaryo, masih ada Ardan Aras. Peluang Rasyid semakin mengecil andai Nenad Begovic (Serbia) tidak kena 'cekal' dari PT Liga Indonesia.
Padahal, di akhir musim lalu, sejumlah klub LSI sudah menawari Rasyid kontrak tinggi plus jaminan tempat di skuat utama bila mau meninggalkan PSM.
Pelatih PSM, Hans Peter Schaller, mengakui peran Rasyid tetap dibutuhkan dalam tim seperti halnya Maldini Pali dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
"Kompetisi masih panjang. Saya pasti membutuhkan mereka di laga PSM selanjutnya," ungkap eks pelatih timnas Laos ini.
Hal sama dikatakan asisten pelatih Assegaf Razak. Menurut Assegaf, Rasyid punya potensi menembus skuat utama tim PSM. Apalagi usia Ponaryo, Syamsul dan Ardan sudah kepala tiga.
"Kami pasti melakukan rotasi," tegasnya.
Editor | : | Abdi Satria |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar