Angel Di Maria saat ini berstatus sebagai pemain dengan nilai transfer tertinggi di sepanjang era Premier League. Pemain bernomor punggung 7 itu diboyong Manchester United dari Real Madrid pada musim panas lalu.
Namun, tahukah Anda, bila di masa kecilnya, Di Maria pernah dihargai seharga 20 bola sepak?
Hal itu diungkapkan Marcelo Pavon, pelatih klub kecil, El Torito. El Torito merupakan klub lokal di Rosario, kota kelahiran sekaligus di mana Di Maria dibesarkan. El Torito merupakan klub pertama Di Maria. Jadi, Pavon bisa dibilang pelatih yang menemukan bakat Di Maria.
"Usianya baru tujuh tahun ketika dia meneken kontrak pertamanya. Setelah itu kami menjual Di Maria untuk 20 bola ke Rosario Central. Bagi kami, jadi sebuah keberuntungan," kata Pavon seperti dikutip di AFP.
Pada 2007 Di Maria diboyong klub Portugal, Benfica, dari Rosario Central dengan nilai lebih dari lima juta euro. Sisa ceritanya, pasti sudah banyak diketahui. Real Madrid merekrut Di Maria senilai 25 juta euro dan United membeli Di Maria dari Madrid dengan transfer mencapai lebih dari 80 juta euro tahun lalu.
Kendati sekarang sudah jadi miliader, warga di kampung halaman Di Maria, di Rosario, tetaplah memandang penyerang sayap berusia 27 tahun itu sebagai sosok bersahaja. Warga di sana tetap melihat Di Maria sebagai sosok bocah kurus seperti kala awal kariernya.
Pavon menceritakan, ibunda Di Maria, Diana, tak segan mengantar putranya berlatih dengan memboncengkannya dan menempuh jarak lebih dari 10 kilometer menuju tempat latihan dengan bersepeda.
Di distrik Union, masih di Rosario, penduduk memuja Lionel Messi, yang juga kelahiran Rosario. Namun, warga berujar mereka setia dengan Di Maria, yang biasa mereka sapa dengan sebutan "Noodle alias mi".
Di Rosaria, lebih banyak orang yang mengenakan jersey dengan nomor tujuh. Banyak pula bertebaran mural bergambar selebrasi Di Maria usai mencetak gol yang membentuk hati dengan kedua tangannya.
"Dia sosok orang yang sangat setia," ujar salah satu tetangga Di Maria, Claudia Galat, di AFP.
Soal loyalitas, Di Maria memang boleh dijadikan inspirasi. Kala Piala Dunia 2014, ia memboyong lima teman karibnya dari Rosario ke Brasil. Di Maria juga menyediakan tempat di lengan kirinya untuk dirajah nama-nama lima sahabatnya itu.
Editor | : | Aning Jati |
Sumber | : | - |
Komentar