Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Kejutan Copa Terus Terjadi

By Caesar Sardi - Kamis, 9 April 2015 | 16:51 WIB
Siankam Ernest, membawa Persita ke babak 16 besar.
Dok. BOLA
Siankam Ernest, membawa Persita ke babak 16 besar.

Kejutan adalah sajian unik yang kerap kali terjadi dalam turnamen Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007. Kejutan pula yang menjadikan rangkaian pertandingan menjadi menarik ditunggu dan sulit diprediksi.

Lihat saja pada babak 32 besar. Yang pertama lolos ke babak 16 besar bukan tim kuat seperti Persija atau Arema, melainkan Persemalra Tual, tim yang pada kompetisi divisi satu Grup 4 terseok-seok di dasar klasemen grupnya.

Persemalra sukses melenggang setelah menekuk Mitra Kukar 2-0 di Stadion Maren, Tual. Hasil ini membuat agregat mereka menjadi 3-3, namun lantaran Mitra Kukar hanya menang 1-3 di kandang, Tual berhak lolos karena lebih produktif di saat kandang lawan.

Namun, langkah mereka ke babak selanjutnya diprediksi akan ketat lantaran pada 16 besar akan diundi lagi siapa calon lawannya. Kalau bertemu tim divisi utama yang boleh memainkan lima pemain asing, langkah Tual bakal sulit.

Kejutan lain terjadi saat Persekabpas mengandaskan Arema 1-0 di Stadion R. Soedrasono, Pasuruan. Meski hasil ini belum memastikan langkah Laskar Sakera, Persekabpas pasti punya semangat juang saat bertanding di Malang.

Pelatih gres Jorge Amaya, yang baru dua minggu menangani Persekabpas, tampaknya langsung menyatu dengan tim.

“Amaya membawa suasana baru saat berlatih, di kamar ganti, maupun di mes. Dia bisa membuat pemain tetap disiplin sekaligus merasa senang menjalani rutinitas,” kata Udik Djanuantoro, asisten manajer.

Sementara itu, bagi Arema, kehilangan sejumlah pilar membuat permainan mereka kurang greng. “Tapi, mau apa lagi? Inilah sepakbola,” keluh Miroslav Janu.

Di Stadion Tugu, Jakarta Utara, Persitara terpaksa meratap setelah hanya menang 3-2 atas Persita, Selasa (12/6). “Anak-anak sudah tampil bagus, tapi kami akhirnya tersingkir,” ujar Abdul Rahman Gurning, pelatih Persitara.

Agregat kedua tim pun menjadi 3-3, namun Persita juga lebih banyak mencetak gol saat tandang.

Tamparan Keltjes

Seusai tampil menawan saat menjamu timnas, PSS justru terpuruk di Copa Dji Sam Soe saat dilibas 0-3 oleh tamunya, Pelita Jaya Purwakarta, di Stadion Maguwoharjo Sleman, Minggu (13/6).

Hasil buruk ini menjadi tamparan bagi pelatih Rudy Keltjes, yang telah merekomendasikan Niane Mamadou bergabung dengan Elang Jawa. Pasalnya Mamadou tampil loyo. Keltjes berdalih: evaluasi jangan hanya ditujukan pada Mamadou, tapi semua pemain. Termasuk Gaston Castano, yang juga tampil kekurangan gereget. “Bagaimana Mamadou bisa berkreasi kalau suplai bola sulit ia dapatkan?” ucap Keltjes.

Keltjes seolah tidak percaya dengan merosotnya semangat juang Slamet Nurcahyo dkk. Padahal saat menghadapi timnas, pemainnya tampil dengan semangat tinggi.

Kemenangan ini tentu membuat wajah pelatih Pelita Jaya, Fandi Ahmad, berseri-seri. Menurut Fandi, kemenangan Pelita sangat terbantu kondisi lapangan Maguwoharjo.

“Lapangan di sini bagus sehingga kami bisa menerapkan strategi dengan baik. Justru di lapangan sendiri, belum tentu kami bisa tampil sebagus ini,” kata pelatih asal Singapura itu.

(Penulis: Ary Julianto, Ario Yosia, Sahlul Fahmi, Indra Ita, Fahrizal Arnaz, Gatot Susetyo)


Editor : Caesar Sardi
Sumber : Jumat 15 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.732


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X