Lima kekalahan beruntun menjadi pukulan telak bagi Bimasakti Nikko Steel Malang. Tak mau berlanjut, Yanuar Dwi Priasmoro dkk tampil ngotot saat menghadapi Pacific Caesar Surabaya dalam lanjutan IndiHome NBL Indonesia 2014-2015 Seri IV di DBL Arena Surabaya, Sabtu (24/1). Bimasakti menutup laga dengan keunggulan 76-59.
Hasil positif itu mengakhiri rentetan kekalahan Bimasakti yang dimulai dari seri ketiga di Malang, 14-18 Januari kemarin. Total, Bimasakti kini meraih tiga kemenangan dari 13 laga yang telah mereka lakoni musim reguler ini.
Empat pemain Bimasakti memberi kontribusi penting dalam laga ini dengan menyumbang double digit poin. Kapten tim Yanuar Dwi Priasmoro memimpin rekan-rekannya dengan donasi 19 poin. Barra Sugianto menyusul lewat 17 poin, Restu Dwi Purnomo (12 poin), dan M. Alan As’adi (10 poin).
Derby Jawa Timur ini semula berjalan alot. Pacific unggul lebih dulu, namun berkat 2-point jump shot dari Untung Maryono akhirnya Bimasakti berbalik unggul 9-8. Momentum inilah yang menjadikan Bimasakti menguasai kuarter pertama. Akhirnya Bimasakti bisa menutup kuarter pertama dengan skor 15-12. Sang kapten, Yanuar Priasmoro menjadi pendulang poin terbanyak dengan 5 poin.
Memasuki kuarter kedua, Bimasakti tampil trengginas. Mereka mencetak 25 poin. Sementara Pacific hanya membalas 7 poin saja. Untung Maryono mencetak poin penutup di kuarter kedua bagi Bimasakti dengan 2-point jump shot. Bimasakti menutup kuarter ini dengan margin keunggulan 21 poin (40-19).
Bukannya memangkas defisit poin, Pacific Caesar malah semakin terbenam di kuarter ketiga. Restu Dwi Purnomo membuat jarak poin kedua tim menjadi 34 poin (55-21) lewat 2-point jump shot. Namun Bimasakti tak bisa mempertahankan keunggulan ini dan dimanfaatkan oleh Pacific. Meski begitu, Bimasakti tetap unggul di kuarter ketiga dengan skor 58-33.
Bimasakti semakin nyaman mendikte permainan pada kuarter keempat. Momentum kebangkitan Pacific juga tak kunjung datang hingga 5 menit jalannya kuarter keempat.
”Komunikasi diantara pemain sudah semakin membaik. Namun, konsistensi selama empat kuarter masih perlu ditingkatkan. Pada kuarter terakhir defense anak-anak sedikit mengendur, sehingga lawan bisa bebas menembak dan mengejar. Intinya, jangan sampai memberi peluang pada lawan,” ujar Oei A Kiat, head coach Bimasakti.
Dari Pacific, Gege Nagata memimpin dengan mengemas 15 poin. Disusul oleh Eko Sasmito dengan tambahan 13 poin. Namun, penampilan impresif keduanya tak mampu menyelamatkan timnya. Tim polesan Arturo Lozada Cristobal itu pun kembali harus menelan pil pahit kekalahan.
Bagi Pacific, ini adalah kekalahan kesembilan secara beruntun yang mereka derita sejak seri kedua di Bandung, 12 Desember 2014. Diawali dengan dua kekalahan pada seri Bandung dari M88 Aspac, serta CLS Knights Surabaya.
Pada seri ketiga di Malang, Pacific gagal total dengan menyerah kepada JNE BSC Bandung Utama, Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, Satya Wacana ACA LBC Salatiga, dan NSH HMC GSBC Jakarta. Sedangkan di seri Surabaya, sebelumnya mereka kalah dari Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta, dan Satria Muda BritAma Jakarta.
Editor | : | Eko Widodo |
Sumber | : | Rilis NBL Indonesia |
Komentar