0 atas Barito Putera Selasa (7/4) malam sebenarnya kurang memuaskan karena gol tunggal Fabiano Beltrame lahir menit ke-68 lewat tendangan penalti. Penalti itu buah dilanggarnya Cristian Gonzales di dalam kotak penalti.
Pelatih Arema, Suharno, mengakui anak asuhnya merasa terbebani. Hal itu tak lepas dari hasil imbang di laga pertama melawan Persija (4/4). "Wajib menang membuat pemain punya beban. Hal itu terlihat jelas dalam pertandingan. Namun, anak-anak sudah mencoba dengan keras untuk mempertahankan kemenangan hingga laga usai," kata Suharno.
Saat Arema terbebani, Barito justru tampil lepas. T.A Musafri dkk. bisa memberikan perlawanan hebat di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kiper utama Arema, Kurnia Meiga, sampai harus ditandu keluar setelah mengalami benturan keras dengan striker Barito Putera, Antoni Putro Nugroho, saat pertandingan baru berjalan 15 menit.
Arema membahayakan gawang Barito lewat tendangan bola-bola mati Ahmad Bustomi. Sebab, permainan Singo Edan selalu gagal menembus kokohnya lini belakang Barito.
"Dari pengalaman kami, Barito tampil lebih bagus malam ini daripada waktu menang melawan Persela," imbuh Suharno.
Direktur teknik Barito Putera, Milomir Seslija, tidak menyesal meski dikalahkan Arema karena menegtahui anak buahnya bisa menyulitkan Singo Edan.
"Selama 90 menit Arema tidak punya peluang lewat setplay. Kami hanya kurang beruntung saja," kata Milo.
Editor | : | Iwan Setiawan |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar