4 dari Arsenal, Sabtu (4/4), Manajer Liverpool, Brendan Rodgers, mengangkat bendera putih.
Menurut pria berumur 42 tahun itu, The Reds sudah kehilangan peluang untuk lolos ke Liga Champion 2015/16.
"Kami ingin berada di LC. Tapi, tampaknya hal itu tidak akan terjadi tahun ini," begitu ucapan Rodgers, seperti diwartakan Daily Mail.
Kepasrahan Rodgers dapat dimaklumi. Meski berada di peringkat kelima hingga pekan ke-31, Liverpool tertinggal delapan angka dari peringkat 3, Manchester United.
"Saya realistis. Saya tidak mengharapkan rival lain, khususnya Arsenal dan United, terpeleset. Sangat sulit bagi kami mengingat musim tinggal menyisakan tujuh pertandingan," ucap Rodgers.
Entah Rodgers telah melihat jadwal tersisa atau tidak, menyerah sebelum berperang terbilang konyol. Faktanya, lawan-lawan Liverpool tersisa di atas kertas jauh lebih enteng daripada Arsenal dan dua klub Manchester.
Kecuali Chelsea, semua rival Merseyside Merah yang tersisa adalah tim-tim yang saat ini bercokol dari peringkat 10 ke bawah.
Bandingkan dengan Arsenal yang masih harus bertemu Chelsea dan United. Sementara dua rival sekota di Manchester kudu saling bunuh pada Minggu (12/4). Bukan mustahil para pesaing Si Merah ini tersandung.
Lebih menguntungkan Liverpool, mereka masih punya empat pertandingan relatif mudah sebelum bertandang ke markas Chelsea pada 10 Mei.
Dengan demikian, Rodgers memiliki waktu untuk menemukan jalur kemenangan kembali sebelum berperang di Stamford Bridge.
Toh, eks pembesut Swansea ini pernah melakukannya. Liverpool sempat berstatus tak terkalahkan di liga dari Desember 2014 hingga pertengahan Maret 2015.
Editor | : | Theresia Simanjuntak |
Sumber | : | Harian BOLA (Penulis: Theresia Simanjuntak) |
Komentar