Nyaris dalam setiap pergelaran akbar terjadi bentrokan antara suporter dengan pihak keamanan. Kondisi itu terjadi pula selama ajang Piala Afrika 2015 di Guinea Ekuatorial. Pada Rabu (21/1), ratusan pendukung melempari polisi dengan batu dan botol minuman di luar stadion Estadio de Bata.
Pihak keamanan membalasnya dengan serangan gas air mata. Insiden itu terjadi saat tim tuan rumah, Guinea Ekuatorial, bertanding melawan Burkina Faso. Kericuhan terjadi karena suporter sudah terlanjur frustrasi ketika mengantre masuk arena. Panitia menerapkan pengamanan berlapis.
Demi mencegah penyebaran virus ebola, setiap penonton diharuskan mencuci tangan dengan cairan antiseptik sebelum masuk stadion. Masing-masing juga menjalani pemeriksaan suhu badan.
Semua itu cuma dilakukan lewat satu pintu. Akibatnya, pendukung berjejalan di luar stadion dan tak tahan karena lebih dulu dijemur matahari dengan suhu udara sekitar 40 derajat Celcius.
“Problem yang sama setiap hari. Suporter harus menunggu dalam cuaca yang panas ketika proses pemeriksaan berlangsung,” kata reporter BBC Sport di Piala Afrika, Alex South, melaporkan kejadian.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | BBC Sport |
Komentar