to-wheel antara Casey Stoner dan Valentino Rossi. Kali ini pemenangnya Casey Stoner, bukan motor Ducati Desmosedici GP7.
Casey memang pantas dipuji seperti itu. Sepuluh lap menjelang finis adalah puncak pertarungannya dengan Vale. Bahkan, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa baru kali ini setelah sekian lama tidak menyaksikan lagi Vale mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya. Semua teknik tingkat tinggi di balap motor juga tersaji demikian ciamik oleh kedua pembalap. Mulai dari late braking, around the corner, hingga rear wheel steering dikeluarkan. Kalau akhirnya Casey yang menang, sekali lagi karena kecerdikannya membaca taktik yang diterapkan Vale.
“Saya pikir Casey berhak mendapatkan respek dari dunia karena ini bukan soal motor, bukan soal ban, dialah yang memenangi lomba hari ini,” seru Livio Suppo, bos Ducati, memuji setinggi langit pembalap yang baru direkrutnya musim ini itu.
Bukti memang terlihat saat lomba tersisa tujuh lap. Saat itu Casey dan Vale saling bertukar posisi dengan cepat. Vale, yang menguntit di belakang Casey sejak lap 10, hanya sempat kurang dari satu lap berada di depan karena Casey dengan cerdik mengambil sisi dalam selepas tikungan ketiga. Itu membuat Vale tidak punya kesempatan mengambil kembali posisi terdepan. Selebihnya, strategi “tutup pintu” terus dilakukan Casey untuk menghadang Vale, yang tiada hentinya menyerang.
“Menuju Catalunya, kami tidak bisa mengira akan seperti apa weekend di sini karena di Mugello kami menghadapi berbagai masalah dan kami memperkirakan bakal menghadapinya lagi. Jumat, motor kami bahkan tidak bisa cepat. Kami kehilangan banyak waktu di beberapa area sirkuit. Untungnya, tim bekerja keras dan datang dengan solusi hebat pada Sabtu pagi. Sejak itu, kami bisa membuat motor tetap stabil,” papar Casey.
Meski hanya start dari posisi keempat, Casey sebetulnya sudah menebar ancaman sejak Minggu pagi di sesi warm-up. Di sesi ini, ia mampu menjadi yang tercepat. Namun, sebetulnya itu pun belum membuat yakin seluruh kru Ducati karena kondisi trek berbeda dengan saat lomba.
“Saya tahu motor telah disetel dengan baik untuk braking points. Valentino, yang sempat menyusul saya, harus melebar dan membuat saya bisa segera menyusulnya kembali berulang-ulang,” kata Casey.
(Penulis: Andi Yanianto)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Selasa 12 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.731 |
Komentar