hasil persahabatan tuan rumah Euro 2016, Prancis, kontra Brasil (1-3) dan Denmark (2-0).
Pertama, kelas Les Bleus memang di atas negara-negara kuat Eropa tapi mereka kesulitan menyentuh ketinggian para elite.
Selama laga-laga persahabatan dalam delapan bulan terakhir, Les Bleus mengalahkan Portugal (2-1), Swedia (1-0), bahkan Spanyol pun tekut lutut di hadapan mereka (1-0). Di Piala Dunia 2014 mereka juga melesakkan lima gol ke gawang Swiss dalam kemenangan 5-2.
Hanya, tim terbaik tidak bisa menyerahkan keunggulan 1-0 di kandang menjadi kekalahan 1-3, seperti yang
Prancis alami kontra Brasil Kamis lalu.
Pada laga tersebut, penggawa-penggawa
Didier Deschamps kebobolan gol-gol yang seharusnya bisa mereka hindari.
“Saya tetap tak bahagia walau kami juga mengakui kualitas lawan. Gol kedua dan ketiga tak perlu terjadi,” ujar Deschamps kepada Maxifoot seusai laga melawan Brasil.
Kapten pemenang Piala Dunia 1998 tersebut perlu mencari cara agar timnya menembus level berikut.
Prancis tidak akan hilang dalam kesemenjanaan tapi mereka juga belum dapat mengangkat diri jadi tim lima besar dunia.
Performa tersebut jelas tidak cukup dalam usaha menggantikan Spanyol sebagai juara Piala Eropa satu tahun dari sekarang, event yang notabene akan diadakan di negara mereka sendiri.
Kesalahan Babak Kedua
Kesalahan berikut datang pada babak kedua melawan Denmark.
Setelah menekan Nicklas Bendtner cs. dalam 45 menit pertama dan mendapat dua gol lewat penyelesaian-penyelesaian apik Alexandre Lacazette serta Olivier Giroud,
Prancis kendur dan membiarkan Tim Dinamit mengambil setir kemudi laga.
Untung bagi publik di Stade Geoffroy-Guichard, kiper klub lokal Saint-Etienne yang bermain di bawah mistar
Prancis malam itu brilian dalam mematahkan beberapa peluang lawan.
“Betul, kami bisa bermain lebih bagus. Babak kedua sangat datar dari perspektif kami tapi laga ini mengizinkan saya melihat banyak pemain berkembang,” ujar Deschamps lagi
Selama laga-laga persahabatan dalam delapan bulan terakhir, Les Bleus mengalahkan Portugal (2-1), Swedia (1-0), bahkan Spanyol pun tekut lutut di hadapan mereka (1-0).
Di Piala Dunia 2014 mereka juga melesakkan lima gol ke gawang Swiss dalam kemenangan 5-2.
Hanya, tim terbaik dunia tidak bisa menyerahkan keunggulan 1-0 di kandang menjadi kekalahan 1-3, seperti yang Prancis alami kontra Brasil Kamis lalu.
Pada laga tersebut, penggawa-penggawa Didier Deschamps kebobolan gol-gol yang seharusnya bisa mereka hindari.
Prancis tak berpartisipasi dalam kualifikasi Piala Eropa sehingga setiap laga dari sekarang hingga Euro 2016 harus diperlakukan sebagai duel resmi.
“Saya tetap tak bahagia walau kami juga mengakui kualitas lawan. Gol kedua dan ketiga tak perlu terjadi,” ujar Deschamps kepada Maxifoot seusai laga melawan Brasil.
Kapten pemenang Piala Dunia 1998 tersebut perlu mencari cara agar timnya menembus level berikut. Prancis tidak akan hilang dalam kesemenjanaan tapi mereka juga belum dapat mengangkat diri jadi lima besar dunia.
Performa tersebut jelas tidak cukup dalam usaha menggantikan Spanyol sebagai juara Piala Eropa satu tahun dari sekarang, event yang notabene akan diadakan di negara mereka sendiri.
Komentar