Ancaman Menpora Imam Nahrawi bakal menyeret PT Liga Indonesia dan panpel pertandingan yang tak mengindahkan keputusan BOPI, tidak membuat panpel Persebaya keder.
Ketua Panpel Persebaya, Baso Juherman, menyatakan bila benar ada sanksi hukuman dua tahun penjara plus denda Rp1 miliar seperti yang dilontarkan Menpora, panpel Persebaya siap menjalaninya.
Namun menurut Baso, sanksi itu tidak berlaku karena yang berhak menjatuhkan sanksi pada panpel pertandingan hanya PSSI.
"Kami sudah ada rekomendasi untuk menggelar pertandingan dari PT LI, KONI, dan PSSI, jadi kami laksanakan pertandingan sesuai jadwal," ungkap Baso.
Baso meminta Menpora tidak mencampuri urusan sampai ke pelaksana pertandingan. Baso menyebutkan, Menpora sudah salah alamat bila sampai menyentuh ranah pertandingan.
Baso juga menyayangkan sikap Menpora dengan berpendapat, sebagai warga Jatim, Menpora seharusnya memberi dukungan ke Persebaya dan Arema, bukan justru mencederai sepak bola Jatim.
"Kalau mau memberi sanksi harusnya ke PSSI atau PT LI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia dan operator kompetisi," cetusnya.
Lantaran menganggap Menpora dan BOPI tidak memahami sepak bola, panpel Persebaya tetap berniat melaksanakan pertandingan kedua di QNL League 2015 melawan Borneo FC, Rabu (8/4). "Kami akan jalan terus," ujar Baso.
Editor | : | Fahrizal Arnas |
Sumber | : | Bolanews |
Komentar