lagi menemui masalah kontrak. Kemelut Raheem Sterling disusul oleh kabar bahwa Jordan Henderson (24) juga akhirnya menolak perpanjangan ikatan kerja.
Seakan problem Sterling dan performa dalam lapangan kala melawan Arsenal serta Manchester United tak cukup melukai suporter, Reds terkena pukulan tambahan.
Daily Star mengabarkan bahwa wakil kapten Henderson (24) menolak kontrak baru senilai 80 ribu pound. Tabloid tersebut menambahkan bahwa Chelsea kini mengincar jasa Hendo.
Sebelum kabar ini, Liverpool berurusan dengan Sterling yang menolak tawaran 100 ribu pound per pekan, tiga kali kontraknya sekarang.
Problem menjadi rumit karena hanya beberapa hari sebelum bersua Arsenal akhir pekan lalu, sang pemain berbicara kepada BBC mengenai situasinya. Ia menolak dikatakan sebagai mata duitan walau juga tak keberatan apabila Gunners datang merekrutnya.
Brendan Rodgers marah kepada pihak-pihak yang memengaruhi Sterling. “Seorang pemain berusia 20 tahun tak akan mengangkat telepon dan menelepon BBC,” ujar Rodgers di ESPN. “Keadaan akan berbeda bila ia diberitahu harus melakukan itu oleh pihak lain.”
Tapi, eks striker timnas Inggris Alan Shearer mengungkapkan bahwa Rodgers menanggung salah dengan terus memuji Sterling sebagai pemain muda terbaik di Eropa.
Mantan bek Liverpool yang kini menjadi pandit terkemuka Inggris, Jamie Carragher, mengutarakan bahwa negosiasi Liverpool dengan Henderson, yang kontraknya tersisa satu tahun lagi, sebenarnya telah berjalan baik.
“Keadaan mendesak bagi Henderson,” tutur Carragher di kolomnya di Daily Mail. “Namun, sembari negosiasi berjalan, Anda tak mendengar orang-orang memanggilnya mata duitan.
“Kenapa? Karena ia dan agennya tidak menggunakan media untuk memaksa pindah atau menekan Liverpool demi meningkatkan nilai kontrak.”
Tawaran Sejak November
Perkembangan ini pasti menampar Carragher dan suporter Liverpool lainnya apalagi di tengah kemunduran performa tim dalam lapangan.
Apalagi akhir Maret lalu, sang pemain mengutarakan masa depannya berada di Anfield. Hanya, Mirror Sports meyakini bahwa klub telah menawari kontrak anyar sejak November lalu tanpa sang pemain kunjung membubuhkan tanda tangan.
Dari sudut pandang pengamat luar, para agen seperti berusaha memeras lebih banyak uang dari klub.
Mereka melakukan ini dengan pengetahuan bahwa akan ada pemasukan uang hak siar baru senilai hampir 100 triliun rupiah dari pasar domestik saja.
Desember lalu, Steven Gerrard ditawari kontrak anyar dengan syarat bahwa waktu bermainnya akan lebih berkurang.
Klub mengaku bahwa keputusan berada di tangan sang kapten sebelum ia akhirnya menerima pinangan Los Angeles Galaxy.
Tiga kejadian ini membeberkan fakta bahwa posisi tawar klub kian lemah. Negosiator-negosiator Liverpool tampak disandera oleh para pemain mereka sendiri.
Posisi mereka hanya akan makin lemah apabila klub gagal lolos ke Liga Champion musim depan.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | Harian BOLA |
Komentar