Di Italia, nomor 10 identik dengan fantasista atau pengatur serangan. Pemain bernomor 10 umumnya punya peran sentral di setiap tim yang dibelanya dan biasanya juga jadi idola. Sebut saja nama Francesco Totti, Alessandro Del Piero, Roberto Baggio, dan lainnya.
Tak hanya di Italia, di negara lain seperti Brasil, Prancis, Argentina pun pemilik nomor 10 tentulah pemain yang istimewa. Hal ini berlaku pula untuk Indonesia.
Berdasarkan data statistik yang dihimpun Labbola, nomor punggung 10 merupakan penyumbang gol terbesar di Liga Super Indonesia (LSI) 2014. Sepanjang musim lalu pemilik nomor 10 mencetak 100 gol. 83 gol diantaranya dicetak melalui proses permainan terbuka dan 17 sisanya dicetak melalui titik penalti. Tidak ada pemilik nomor 10 yang melakukan gol bunuh
Catatan tersebut sungguh mengesankan. Nomor punggung terdekat yang catatan mencetak gol terbanyak selain nomor 10 adalah para pemilik nomor 9, yang total mencetak 45 gol. Hal ini menunjukkan bahwa pemain bernomor punggung 10 punya faktor penting bagi kesuksesan suatu klub. Sederhananya, jika sang nomor 10 performanya menawan, klubnya bisa ikut terdongkrak prestasinya.
Persib Bandung yang musim lalu keluar sebagai juara punya pemakai nomor 10 yang kualitasnya tak perlu diragukan, Makan Konate. Bisa bermain sebagai gelandang serang di belakang penyerang atau menyisir dari sayap, Makan Konate mampu mencetak 13 gol dan dia menjelma sebagai komponen paling penting kesuksesan Pangeran Biru musim lalu.
15 pemilik nomor punggung 10 yang mencetak gol
Secara keseluruhan ada 15 pemain yang memakai nomor punggung 10 yang mampu mencatatkan dirinya di papan skor musim ini. Mereka terdiri dari sepuluh pemain asing, dua naturalisasi, dan sisanya pemain lokal.
James Koko Lomell yang bermain untuk Barito Putera musim lalu mampu menyumbangkan sembilan gol. Jumlah yang sama juga ditorehkan oleh Osas Marvelous Ikpefua yang bermain untuk Persiram Raja Ampat dan Semen Padang, serta Ansou Toure bagi Persiba Balikpapan. Makan Konate jadi pemain asing dengan nomor 10 di punggung yang mencetak gol terbanyak dengan 13 gol.
Sementara pesepak bola berpaspor negara lain adalah Ivan Bosnjak yang mencetak empat gol bagi Persija, Jean Paul Casimir E. Boumsong dengan satu gol untuk Persik Kediri, Kenji Adachihara yang musim lalu mencetak tujuh gol bagi Persita Tangerang, lalu Srdan Lopicic yang tampil gemilang bersama Persela membukukan tujuh gol, Robertino Pugliara dengan tiga gol bagi PSM dan Persipura, serta Carlos Raul Sciuati yang bermain untuk Persijap Jepara hanya mengemas satu gol. Jika dijumlahkan maka pemain asing ini mencetak total 63 gol.
Jumlah tersebut jauh lebih banyak dibandingkan total yang dicetak pemain lokal dan naturalisasi, yakni 37 gol. Cristian Gerard Alfaro Gonzales yang bermain untuk Arema jadi yang tersubur dengan 15 gol. Jumlah itu juga yang terbanyak di antara semua pemilik nomor 10 di LSI 2014. Meski usianya sudah hampir berkepala empat, Gonzales tetap tajam di depan gawang lawan. Torehannya disusul oleh Greg Nwokolo dengan 14 gol yang dia cetak untuk Persebaya.
Vendry Ronaldo Mofu yang musim lalu membela Sriwijaya FC mampu mengemas empat gol. Andi Oddang, penyerang PSM Makassar, dan Slamet Nurcahyo Persepam Madura United masing-masing mencetak dua gol.
Penyerang, gelandang serang, dan fenomena nomor 55
Pemain bernomor 10 ini umumnya berposisi sebagai penyerang atau gelandang serang. Ada delapan penyerang yang memakai nomor punggung sepuluh di daftar pencetak gol ini, sementara sisanya merupakan gelandang serang. Tanpa mengurangi rasa hormat pada posisi lain, kedua posisi ini merupakan elemen yang sangat penting bagi sebuah tim untuk meraih kemenangan. Kemampuan mengkreasikan peluang dan menyelesaikannya merupakan kunci untuk memenangi suatu pertandingan.
Ada fenomena menarik dari data pencetak gol berdasarkan nomor punggung. Nomor punggung 55 yang tak lazim digunakan mencetak total 25 gol dan hanya satu pemain yang mampu mencetak gol sebanyak itu. Tak lain dan tak bukan adalah Emmanuel “Pacho” Kenmogne, top skor Indonesia Super League (ISL) 2014 yang mengkreasikan golnya dari permainan terbuka sebanyak 21 gol dan empat diantaranya dari titik putih.
Sayangnya pemain Kamerun yang memiliki paspor Belgia tersebut sudah tak lagi merumput di ISL musim depan. Dia memilih hijrah ke Kelantan FA di Liga Malaysia.
Pertama dan terakhir
James Koko Lomell menjadi pemain nomor 10 pertama yang mencetak gol. Kala itu dia mencetak gol ke gawang Persija yang dikawal Andritany Ardhiyasa. Pertandingan yang berlangsung di stadion Demang Lehman, Martapura, pada Sabtu 1 Februari 2014 itu dimenangi Persija dengan skor 1-2.
Sementara pemilik nomor punggung 10 yang mencetak gol terakhir musim lalu adalah Makan Konate. Pemain berkebangsaan Mali tersebut mencetak gol ke gawang Arema yang dikawal Achmad Kurniawan. Gol tersebut berperan penting untuk mengantarkan Persib lolos ke final usai gol ketiganya memastikan kemenangan 3-1 Persib atas Arema pada Selasa, 4 November 2014, di stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang.
Menarik untuk menantikan kiprah pemain bernomor punggung 10 di musim 2015 mendatang. Apakah mereka tetap menjadi komponen penting bagi tim yang dibelanya? Musim yang juga akan menjadi pembuktian bagi Makan Konate yang tetap membela Persib, apakah dia tetap akan jadi yang tersubur di klub dan di daftar pemain asing pemilik nomor 10? Juga bagi Cristian Gonzales yang akan segera berusia 40 tahun, apakah dia mampu tetap jadi pemilik nomor punggung 10 yang paling subur? Mari kita nantikan bersama.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | Lab Bola |
Komentar