Xherdan Shaqiri direkrut Inter dari klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen, pada bursa Januari. Formula transfer awalnya ialah pinjaman sampai akhir musim ini.
Pemain lincah asal Swiss itu meneken kontrak sampai Juni 2019 di Inter karena klub memiliki kewajiban menebusnya secara permanen seharga 15 juta euro (212 miliar rupiah) pada musim panas tahun ini. Meski baru dua bulan berkostum hitam-biru, peran Shaqiri krusial mendongkrak serangan Inter.
Di berbagai ajang, pemuda berusia 23 tahun itu telah mencetak tiga gol dan dua assist. Kalau rapor personal terkini jadi acuan, masa depan Shaqiri terjamin cerah di Inter. Cuma, aksinya saja belum mampu mengangkat performa klub secara keseluruhan. Inter menghadapi misi nyaris mustahil lolos ke Liga Champion musim depan, masih sulit mencapai zona Liga Europa (LE), serta gugur di LE dan Piala Italia 2014/15.
Dalam kondisi serbasulit ini, apakah Shaqiri menyesal meninggalkan klub sukses seperti Muenchen untuk Inter?
“Bayern mungkin salah satu klub terbaik di dunia sekarang, tapi Inter memberi saya prospek terbaik. Klub ini punya rencana mengembalikan kejayaan masa lalu dan saya ingin berkontribusi mewujudkannya,” kata Shaqiri kepada media Swiss, Schweizer Radio und Fernsehen (SRF).
“Inter adalah klub yang saya inginkan dan saya ingin tinggal di sini untuk waktu yang lama,” ucap pemain berpostur mungil itu.
| Editor | : | Beri Bagja |
| Sumber | : | - |
Komentar