Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Serbia Ingin Hapus Warisan Advocaat

By Firzie A. Idris - Jumat, 27 Maret 2015 | 22:14 WIB
Aleksandar Kolarov, harus mencetak gol di Lisabon.
Srdjan Stevanovic/Getty Images
Aleksandar Kolarov, harus mencetak gol di Lisabon.

Satu poin dari tiga laga Kualifikasi Euro 2016 bukanlah takaran tepat kemampuan para penggawa timnas Serbia. Pelatih lama, Dick Advocaat, telah hijrah. Pada Minggu (29/3), Radovan Curcic (43) berupaya membangkitkan peruntungan negara Balkan itu.

Serbia punya tulang punggung pemain-pemain dengan kemampuan cukup untuk merumput di klub Premier League.

Aleksandar Kolarov (Man. City), Branislav Ivanovic dan Nemanja Matic (Chelsea), Lazar Markovic (Liverpool), serta Dusan Tadic (Southampton) adalah nama-nama langganan Liga Inggris. Matija Nastasic dan Zoran Tosic juga masing-masing pernah membela Man. City serta Man. United.
Menurut pengamat sepak bola Serbia, kegagalan timnas mereka lebih disebabkan pemilihan taktik dan pemain eks pelatih Advocaat. Di bawah bos Sunderland kini itu, Serbia gagal bermain sebagai kolektif.
Advocaat sudah pergi tapi warisannya bisa jadi terlanjur terpatri: start buruk pada awal kualifikasi menghabisi kans tim lolos ke Prancis 2016.
Satu poin dari tiga laga tadi belum menghitung laga-laga tandang sulit seperti lawatan ke Portugal ini dan Denmark.
 Tugas pertama pelatih Curcic tak mudah karena timnya harus langsung menghadapi Cristiano Ronaldo cs. di Lisbon. Eks pelatih U-21 ini naik pangkat setelah memimpin timnas junior Serbia ke Euro U-21 2015.  
Bermain Sebagai Tim
“Kami harus kembali bermain sebagai tim dan mencetak gol di Lisbon,” ujar Kolarov di Zurnal Serbia. “Rekan-rekan berkomitmen penuh ke laga. Portugal bukan hanya tentang Ronaldo, mereka punya banyak pemain hebat.”
Sementara, Nemanja Matic mengungkapkan bahwa Serbia harus penuh konsentrasi. “Kami harus hati-hati agar tidak kebobolan dalam 20 menit pertama. Apabila berhasil, keadaan akan lebih menguntungkan kami di sisa laga,” ujar gelandang tangguh tersebut.
Dari kubu Portugal, Pepe absen latihan setelah terkena benturan pada laga Clasico akhir pekan. Ia hanya berlari dan perenggangan di hadapan para dokter tim.
Absensi Pepe di tengah pertahanan akan ditambal oleh kembalinya Bruno Alves ke timnas setelah ia sempat dikesampingkan oleh Fernando Santos.
Namun, pelatih Fernando Santos juga bereksperimen dengan menurunkan Jose Fonte bersama Ricardo Carvalho di latihan.
Kapten Southampton itu hanya mengantongi satu penampilan sejauh ini.
Bukan hanya Pepe yang akan absen. Sang pelatih sendiri akan absen dari pinggir lapangan kontra Serbia dan laga kualifikasi berikutnya saat melawan Armenia (13/6).
Ia mendapat skorsing setelah menggunakan bahasa tak layak pada Piala Dunia 2014 ketika dirinya, saat masih melatih Yunani, mengkritik keras para ofisial laga Yunani-Kosta Rika pada babak 16 besar.

Aleksandar Kolarov (Man. City), Branislav Ivanovic dan Nemanja Matic (Chelsea), Lazar Markovic (Liverpool), serta Dusan Tadic (Southampton) adalah nama-nama langganan Liga Inggris. Matija Nastasic dan Zoran Tosic juga masing-masing pernah membela Man. City serta Man. United.

Menurut pengamat sepak bola Serbia, kegagalan timnas mereka lebih disebabkan pemilihan taktik dan pemain eks pelatih Advocaat. Di bawah bos Sunderland kini itu, Serbia gagal bermain sebagai kolektif.

Advocaat sudah pergi tapi warisannya bisa jadi terlanjur terpatri: start buruk pada awal kualifikasi bisa mengakhiri kans tim lolos ke Prancis 2016.

Satu poin dari tiga laga tadi belum menghitung laga-laga tandang sulit seperti lawatan ke Portugal ini dan Denmark. Negara yang disebut terakhir memimpin klasemen Grup I dengan 7 poin disusul Portugal (6), dan Albania (4).

Tugas pertama pelatih Curcic tak mudah karena timnya harus langsung menghadapi Cristiano Ronaldo cs. di Lisabon. Eks pelatih U-21 ini naik pangkat setelah memimpin timnas junior Serbia ke Euro U-21 2015.  

Bermain Sebagai Tim

“Kami harus kembali bermain sebagai tim dan mencetak gol di Lisabon,” ujar Kolarov di Zurnal Serbia. “Rekan-rekan berkomitmen penuh ke laga. Portugal bukan hanya tentang Ronaldo, mereka punya banyak pemain hebat.”

Sementara, Nemanja Matic mengungkapkan bahwa Serbia harus penuh konsentrasi. “Kami harus hati-hati agar tidak kebobolan dalam 20 menit pertama. Apabila berhasil, keadaan akan lebih menguntungkan kami di sisa laga,” ujar gelandang tangguh tersebut.


Editor : Firzie A. Idris
Sumber : Harian BOLA


Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X