Putih hanya diunggulkan di posisi kelima. Namun, Indonesia tetap mendapat perhatian besar di kancah perebutan Piala Sudirman X, yang digelar di Scotstoun International Arena, Glasgow, 11-17 Juni.
Posisi sebagai underdog itu menurut manajer tim Lutfi Hamid justru malah menguntungkan. Setidaknya, Taufik Hidayat dkk. justru tidak terbebani. Ini tentu berbeda dengan Cina, yang diunggulkan di posisi pertama, Denmark (2), Korsel (3), dan Malaysia (4).
“Kami malah senang menjadi underdog,” ujar Lutfi.
Rombongan besar Indonesia telah mendarat di Glasgow, Selasa (5/6) sekitar pukul 13.00 siang waktu setempat, setelah menempuh 16 jam perjalanan dari Jakarta dengan maskapai penerbangan Emirates. Rombongan disambut Ketua PPI Glasgow dan panitia.
“Semua dalam keadaan sehat dan siap tempur. Suhu udara juga bersahabat, sekitar 17 derajat celcius,” jelas Lutfi, dalam layanan pesan pendek yang diterima BOLA.
Lutfi menjelaskan dua tahun silam di Beijing, posisi Indonesia juga tidak diunggulkan. Hasilnya, Indonesia ke final setelah mengatasi Denmark, yang jauh diunggulkan, dengan skor 3-0 di semifinal. Sayang, tuan rumah Cina begitu kuat untuk dijungkirkan di partai puncak.
Menghadapi Korea di Senin (11/6), lalu Denmark (12/6), dan Hong Kong (13/6), Indonesia akan fight. Ini dijelaskan koordinator pelatih Christian Hadinata. Pasalnya Indonesia tidak ingin nasibnya bergantung pada tim lain.
“Saya tegaskan: kami tidak mau nasib kami ditentukan orang lain. Karena itu, setiap pertarungan harus kami menangi,” tegas Christian.
Dengan tekad seperti itu, wajar Indonesia pun tetap menjadi ancaman bagi semua lawan!
(Penulis: Broto Happy W.)
Editor | : | Caesar Sardi |
Sumber | : | Jumat 8 Juni 2007, BOLA Edisi No. 1.730 |
Komentar