Pembinaan sepak bola usia muda, juga menjadi salah satu program andalan bagi Subardi, jika kelak ia sukses menduduki kursi orang nomor satu di PSSI. Pria asal Yogyakarta itu juga akan bekerja sama dengan pemerintah terutama untuk pembinaan pesepak bola di sekolah.
"Pembinaan usia muda harus terus dilaksanakan. Tentu melibatkan PPLP atau sekolah dan itu milik pemerintah. PSSI yang membuat regulasi, pemerintah yang memfasilitasi. Harus ada sinergi untuk kepentingan bangsa,” kata Subardi.
Subardi juga mengaku sangat alergi dengan pengurus PSSI yang arogan dan melihat sepak bola dan FIFA sebagai satu-satunya pemilik olahraga tendang bola ini. “Jangan asal merasa benar. Sepak bola itu milik kita. Sepak bola itu digemari rakyat. Karena itu sepak bola milik rakyat Indonesia. Salah besar bila sepak bola milik FIFA. Betul regulasi dari FIFA. Aturan memang dari FIFA, tapi sepak bola milik rakyat Indonesia. Bangsa lain juga memiliki sepak bola,” tutur Subardi.
Subardi menilai beberapa hal yang dilakukan oleh pemerintah sejatinya bukan intervensi. Seperti halnya saat Menpora membentuk tim sembilan yang tengah mengevaluasi kinerja dan prestasi sepak bola nasional. “Saya pikir apa yang dilakukan pemerintah saat ini benar. Itu bukan intervensi. Mereka yang mengatakan itu intervensi hanya karena kepentingan mereka terganggu,” ungkap Subardi.
Editor | : | Ary Julianto |
Sumber | : | Gonang Susatyo |
Komentar